Show simple item record

dc.contributor.authorAnita Kusumawati
dc.date.accessioned2014-01-21T05:14:34Z
dc.date.available2014-01-21T05:14:34Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM042010101014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19673
dc.description.abstractLanjut usia disingkat lansia adalah manusia dengan umur 60 tahun atau lebih ditinjau dari umur kronologis (kalender) manusia. Lansia merupakan suatu proses alami yang terjadi akibat dari proses menua dimana proses menua ini merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri, menggantikan diri serta mempertahankan kemampuan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi maupun kerusakan yang dideritanya (Nugroho, 2000). Pada lansia terjadi kemunduran fungsi jasmani dan kemunduran mental. Sehingga lansia rentan terhadap masalah fisik dan psikologis. Masalah tersebut akan menjadi pemicu timbulnya depresi. Selain itu menurunnya kondisi lansia akan mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari – hari yang akan berpengaruh pada kemandirian Lansia. Depresi adalah suatu periode yang berhubungan dengan perasaan sedih atau mudah tersinggung yang ditandai gangguan tidur, apatis, anhedonia, gangguan psikomotor, penurunan konsentrasi, mudah lelah, putus asa, tidak berdaya dan selalu berpikir untuk bunuh diri. Penyebab dasar yang sesungguhnya dari depresi tidak diketahui secara pasti. Menurut hipotesis dibagi menjadi factor biologis, genetika dan psikososial. Untuk menentukan depresi menggunakan instrument penelitian Beck Depression Inventory yang terdiri dari 21 pertanyaan dengan skor: <21 tidak mengalami depresi dan ≥ 21 mengalami depresi. Mandiri menurut poerwadi adalah dimana seseorang dapat mengurusi dirinya sendiri. Ini berarti bahwa jika seseorang sudah menyatakan dirinya siap mandiri berarti dirinya ingin sesedikit mungkin minta perolongan atau tergantung kepada orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian orang lanjut usia adalah meliputi faktor kondisi kesehatan, faktor kondisi ekonomi, dan faktor kondisi sosial serta aktivitas kehidupan sehari-hari (Cici, 2001). Untuk mengetahui tingkat kemandirian dengan menggunakan skala Activity of Daily Living dari katz. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan depresi dengan kemandirian, mengetahui jumlah, jenis kelamin lansia yang depresi dan kemandirian lansia di panti werdha. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2008 di tempat Panti Sosial Tersna Werdha Margo Mulyo Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan depresi dengan kemandirian pada lansia di Panti Sosial Tersna Werdha Margo Mulyo Kecamatan Puger Kabupaten Jember, dengan sampel 53 orang, 28 orang tidak depresi dan mandiri dan 22 orang depresi dengan 12 orang mandiri dan 10 orang mengalami sedikit ketergantungan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara depresi dengan kemandirian pada lansia di Panti Sosial Tersna Werdha Margo Mulyo Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Mayoritas penderita depresi adalah perempuan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries042010101014;
dc.subjectHUBUNGAN DEPRESIen_US
dc.titleHUBUNGAN DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGO MULYO KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record