HUBUNGAN DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGO MULYO KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER
Abstract
Lanjut usia disingkat lansia adalah manusia dengan umur 60 tahun atau lebih
ditinjau dari umur kronologis (kalender) manusia. Lansia merupakan suatu proses
alami yang terjadi akibat dari proses menua dimana proses menua ini merupakan
suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri, menggantikan diri serta mempertahankan kemampuan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi maupun kerusakan yang
dideritanya (Nugroho, 2000). Pada lansia terjadi kemunduran fungsi jasmani dan
kemunduran mental. Sehingga lansia rentan terhadap masalah fisik dan psikologis.
Masalah tersebut akan menjadi pemicu timbulnya depresi. Selain itu menurunnya
kondisi lansia akan mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari
– hari yang akan berpengaruh pada kemandirian Lansia.
Depresi adalah suatu periode yang berhubungan dengan perasaan sedih atau
mudah tersinggung yang ditandai gangguan tidur, apatis, anhedonia, gangguan
psikomotor, penurunan konsentrasi, mudah lelah, putus asa, tidak berdaya dan selalu
berpikir untuk bunuh diri. Penyebab dasar yang sesungguhnya dari depresi tidak
diketahui secara pasti. Menurut hipotesis dibagi menjadi factor biologis, genetika dan
psikososial. Untuk menentukan depresi menggunakan instrument penelitian Beck
Depression Inventory yang terdiri dari 21 pertanyaan dengan skor: <21 tidak
mengalami depresi dan
≥ 21 mengalami depresi.
Mandiri menurut poerwadi adalah dimana seseorang dapat mengurusi dirinya
sendiri. Ini berarti bahwa jika seseorang sudah menyatakan dirinya siap mandiri
berarti dirinya ingin sesedikit mungkin minta perolongan atau tergantung kepada orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian orang lanjut usia adalah
meliputi faktor kondisi kesehatan, faktor kondisi ekonomi, dan faktor kondisi sosial
serta aktivitas kehidupan sehari-hari (Cici, 2001). Untuk mengetahui tingkat
kemandirian dengan menggunakan skala Activity of Daily Living dari katz.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan depresi dengan
kemandirian, mengetahui jumlah, jenis kelamin lansia yang depresi dan kemandirian
lansia di panti werdha. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2008 di
tempat Panti Sosial Tersna Werdha Margo Mulyo Kecamatan Puger Kabupaten
Jember.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan depresi dengan
kemandirian pada lansia di Panti Sosial Tersna Werdha Margo Mulyo Kecamatan
Puger Kabupaten Jember, dengan sampel 53 orang, 28 orang tidak depresi dan
mandiri dan 22 orang depresi dengan 12 orang mandiri dan 10 orang mengalami
sedikit ketergantungan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara depresi dengan kemandirian pada lansia di Panti Sosial Tersna
Werdha Margo Mulyo Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Mayoritas penderita
depresi adalah perempuan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]