PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN UKURAN BENIH TERHADAP HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max, L. Merrill) BERDASARKAN UJI SCOTT-KNOTT
Abstract
Produksi kedelai di Indonesia masih tergolong rendah, sehingga tidak dapat
mencukupi kebutuhan dalam negeri. Oleh sebab itu, Indonesia hingga sekarang
masih mengimpor kedelai dari Negara lain. Rendahnya produktivitas kedelai di
Indonesia disebabkan karena mutu benih kedelai yang rendah, dan cara bercocok
tanam yang belum baik. Dengan perlakuan pengolahan tanah dan ukuran benih
diharapkan diperoleh kedelai dengan hasil produksi yang tinggi. Pengolahan tanah
perlu dilakukan bila areal pertanaman cenderung bertekstur berat, sehingga
diperlukan pengolahan tanah lebih lanjut agar tercipta kondisi lingkungan yang
diinginkan. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya produksi kedelai
dikarenakan petani masih menggunakan benih dari hasil panen, dan benih tersebut
masih tercampur dengan berbagai ukuran dalam satu tanaman. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, pemilihan ukuran benih sangat perlu untuk
dilakukan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
pengolahan tanah dan ukuran benih terhadap hasil tanaman kedelai. Percobaan
dilakukan di Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember mulai bulan Juli
2005 hingga November 2005 dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi
dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor dengan ulangan sebanyak 4
kali. Faktor pertama sebagai petak utama (main plot) adalah pengolahan tanah A1
(pengolahan tanah satu kali), A2 (pengolahan tanah dua kali) dan A3 (pengolahan
tanah 3 kali), dan faktor kedua sebagai anak petak (sub plot) adalah ukuran benih,
benih besar (B1), benih sedang (B2) dan benih kecil (B3). Data penelitian dianalisis
dengan menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 5% dan 1%, dilanjutkan
dengan uji Scott-Knott pada taraf kepercayaan 5% bila perlakuan menunjukkan
perbedaan nyata.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]