Show simple item record

dc.contributor.authorNovyani Nur Rizka
dc.date.accessioned2014-01-21T02:24:26Z
dc.date.available2014-01-21T02:24:26Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM072110101021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19306
dc.description.abstractBahan kimia mempunyai peranan sangat penting. Sejalan dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka penggunaan, pengolahan dan produksi bahan kimia akan semakin meningkat. Bahan kimia tentu dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan keselamatan kerja apabila penanganan dan penggunaan tidak sesuai dengan prosedur kerja yang benar sehingga menimbulkan kebocoran atau tumpahan. PT. Petrokimia Gresik adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI yang bernaung dibawah Holding Company PT. Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang. PT. Petrokimia Gresik mempunyai tiga unit produksi yaitu Pabrik I, Pabrik II, dan Pabrik III. Dari Profil Risiko K3 dan PAK PT. Petrokimia Gresik, Pabrik I merupakan pabrik yang mempunyai risiko kebocoran lebih banyak dibandingkan dengan Pabrik II dan Pabrik III. Pada 10 tahun terakhir terjadi pada tahun 2002 terjadi dalam bentuk gas hydrogen bukan gas amoniak sedangkan tahun 2004 kebocoran gas amoniak. Oleh karena itu perusahaan mempunyai adanya tanggap darurat mengenai kebocoran yang diterapkan untuk mengurangi kerugian perusahaan, baik material, korban jiwa maupun efektivitas waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengakaji tanggap darurat gas amoniak di pabrik I PT. Petrokimia Gresik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik I PT. Petrokimia Gresik dengan jumlah informan sebanyak 8 orang yang diambil menggunakan tekhnik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam teknik wawancara mendalam adalah panduan wawancara mendalam dengan bantuan alat perekam suara (recorder) dan alat tulis. Sedangkan untuk teknik observasi menggunakan lembar observasi dan alat bantu berupa kamera digital serta alat tulis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu dari data primer dan sekunder. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dilakukan pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di PT. Petrokimia Gresik khususnya di Pabrik I telah ada kebijakan secara umum yakni SMK3, identifikasi keadaan darurat, perencanaan awal, prosedur keadaan darurat, organisasi keadaan darurat, sarana dan prasarana, pembinaan dan pelatihan, komunikasi, investigasi dan sistem pelaporan serta inspeksi dan audit terkait dengan tanggap darurat kebocoran. Berdasarkan hasil ini, diharapkan pihak perusahaan segera memperbaiki atau menganti pipa jika diperlukan, terhadap peralatan untuk proses produksi maupun untuk penunjang proses produksi yang kondisinya sudah tidak baik atau rusak, agar tidak memicu terjadinya kebocoran.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072110101021;
dc.subjectleakage, Ammonia Gas, emergency responseen_US
dc.titleAnalisis Tanggap Darurat Kebocoran Gas Amoniak di Pabrik I PT. Petrokimia Gresiken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record