Analisis Tanggap Darurat Kebocoran Gas Amoniak di Pabrik I PT. Petrokimia Gresik
Abstract
Bahan kimia mempunyai peranan sangat penting. Sejalan dengan kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan, maka penggunaan, pengolahan dan produksi bahan
kimia akan semakin meningkat. Bahan kimia tentu dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan dan keselamatan kerja apabila penanganan dan
penggunaan tidak sesuai dengan prosedur kerja yang benar sehingga menimbulkan
kebocoran atau tumpahan.
PT. Petrokimia Gresik adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam
lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI yang bernaung dibawah
Holding Company PT. Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang. PT. Petrokimia Gresik
mempunyai tiga unit produksi yaitu Pabrik I, Pabrik II, dan Pabrik III. Dari Profil
Risiko K3 dan PAK PT. Petrokimia Gresik, Pabrik I merupakan pabrik yang
mempunyai risiko kebocoran lebih banyak dibandingkan dengan Pabrik II dan
Pabrik III. Pada 10 tahun terakhir terjadi pada tahun 2002 terjadi dalam bentuk gas
hydrogen bukan gas amoniak sedangkan tahun 2004 kebocoran gas amoniak. Oleh
karena itu perusahaan mempunyai adanya tanggap darurat mengenai kebocoran yang
diterapkan untuk mengurangi kerugian perusahaan, baik material, korban jiwa
maupun efektivitas waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengakaji tanggap darurat
gas amoniak di pabrik I PT. Petrokimia Gresik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik I PT. Petrokimia Gresik dengan jumlah
informan sebanyak 8 orang yang diambil menggunakan tekhnik purposive sampling.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara mendalam,
observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam teknik wawancara
mendalam adalah panduan wawancara mendalam dengan bantuan alat perekam suara
(recorder) dan alat tulis. Sedangkan untuk teknik observasi menggunakan lembar
observasi dan alat bantu berupa kamera digital serta alat tulis. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu dari data primer dan sekunder. Data
yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dilakukan pemeriksaan keabsahan data
dengan menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di PT. Petrokimia Gresik khususnya di
Pabrik I telah ada kebijakan secara umum yakni SMK3, identifikasi keadaan darurat,
perencanaan awal, prosedur keadaan darurat, organisasi keadaan darurat, sarana dan
prasarana, pembinaan dan pelatihan, komunikasi, investigasi dan sistem pelaporan
serta inspeksi dan audit terkait dengan tanggap darurat kebocoran. Berdasarkan hasil
ini, diharapkan pihak perusahaan segera memperbaiki atau menganti pipa jika
diperlukan, terhadap peralatan untuk proses produksi maupun untuk penunjang proses
produksi yang kondisinya sudah tidak baik atau rusak, agar tidak memicu terjadinya
kebocoran.