TINGKAT MOTIVASI PETANI DALAM MELAKUKAN SUBSTITUSI TANAMAN PADI DAN KELAYAKAN USAHA TANAMAN SENGON PADA LAHAN BEKAS BENCANA BANJIR BANDANG
Abstract
Bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Kemiri Kecamatan Panti
Kabupaten Jember pada tahun 2006 menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian
sawah, khususnya yang berada di pinggir aliran sungai. Saat banjir bandang
terjadi, air, lumpur dan bebatuan merusak lahan pertanian yang ditanami
komoditas padi tersebut. Bagi petani yang lahannya masih bisa diperbaiki, petani
tetap memilih untuk menanam tanaman padi, sedangkan beberapa petani yang
lahannya sudah tidak bisa ditanami padi lagi memilih untuk melakukan substitusi
tanaman padi dengan tanaman sengon. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
bebatuan yang ada di sawah, sehingga lahan tidak produktif apabila ditanami padi
kembali. Selain banyaknya bebatuan yang ada di sawah petani, pemulihan lahan
sawah juga membutuhkan banyak biaya.
Tanaman sengon atau albasia (parasenanthes falcataria/albizia falcatara),
merupakan salah satu tanaman kayu yang dapat mencapai diameter cukup besar
apabila telah mencapai umur tertentu. Tanaman sengon termasuk kedalam
tanaman yang serba guna, hal ini dikarenakan mulai daun hingga perakarannya
dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Jenis Paraserianthes falcataria
merupakan jenis intoleran, cocok ditanam pada lahan terbuka. Oleh sebab itu jenis
ini sangat baik untuk pembuatan tanaman penghijauan dan reboisasi, selain itu
tanaman sengon juga dapat digunakan untuk kegiatan rehabilitasi lahan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat motivasi petani dalam melakukan
substitusi tanaman padi dengan tanaman sengon, (2) faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan petani dalam menanam tanaman sengon
dan (3) kelayakan finansial usaha tanaman sengon.
Penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive
method) yaitu di Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember dengan
pertimbangan pemilihan tempat penelitian dikarenakan di Desa Kemiri pernah
terjadi banjir bandang sehingga merusak lahan pertanian. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif dan analitik. Metode pengambilan contoh
menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel petani dipilih sendiri
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Metode pengumpulan data
menggunakan data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah
(1) analisis deskriptif dengan metode skoring, (2) analisis regresi logit model dan
(3) analisis kelayakan finansial dengan 5 kriteria investasi, yaitu Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C),
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C Ratio) dan Profitability Ratio (PR).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat motivasi petani dalam
melakukan substitusi tanaman padi dengan tanaman sengon di Desa Kemiri
Kecamatan Panti Kabupaten Jember adalah tinggi, dengan presentase 56% untuk
skor motivasi yang berada pada angka 31-39, (2) faktor modal memiliki pengaruh
nyata terhadap pengambilan keputusan petani dalam menanam tanaman sengon,
sedangkan faktor pendapatan, pendidikan, pengalaman berusahatani sengon,
kemiringan lahan, pengetahuan petani tentang rehabilitasi lahan dan dorongan
pihak luar tidak memiliki pengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan petani
dalam menanam tanaman sengon dan (3) usahatani tanaman sengon di Desa
Kemiri secara finansial layak untuk diusahakan, hal ini dapat dilihat dari nilai
NPV Rp 252.446.955 > 0, nilai Net B/C Ratio 1,0002 > 1, nilai Gross B/C Ratio
5,48 > 1, nilai IRR 81,01 > DF dan nilai PR 1,0005 > 1.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]