PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN JEMBER KIDUL 04
Abstract
Menurunnya aktivitas dan nilai hasil belajar IPA di sekolah disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain; penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih
sangat rendah dan penggunaan model pembelajaran yang konvensional pada setiap
pembelajaran yang dilakukan. sehingga pemahaman terhadap konsep-konsep IPA
sulit dipahami oleh siswa dan juga berakibat pada kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah IPA yang merupakan salah satu kegiatan utama dalam
pembelajaran IPA. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah IPA, guru harus berperan aktif untuk menciptakan beberapa pendekatan dan
media pembelajaran. Pendekatan dan media tersebut dapat mendekatkan IPA kepada
siswa dan dapat memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta siswa dapat menemukan dan
membangun pengetahuan dari realitas yang ada di sekitarnya secara mandiri.
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui
Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gerak Benda pada Siswa Kelas III
SDN Jember Kidul 04. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran langsung (2) Bagaimanakah peningkatan
hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
langsung Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IIIA dengan
jumlah siswa 47 anak. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes dan
wawancara. Data yang dikumpulkan berupa analisis jawaban siswa terhadap tes akhir
siklus I, dan tes akhir sklus II, analisis aktivitas siswa selama proses pembelajaran
IPA, dan dalam memecahkan masalah IPA, serta jawaban siswa terhadap wawancara
yang dilakukan peneliti.
Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 20 Mei 2011 sampai dengan
tanggal 28 Mei 2011 Pada siklus I, untuk aktivitas siswa secara individual hanya 14
siswa yang mencapai < 65% sedangkan 33 siswa mendapatkan 65% dan tes hasil
belajar dari 47 siswa yang mengikuti tes yang tuntas sejumlah 33 siswa dan siswa
yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa. Siklus II untuk aktivitas siswa secara individual
dari 47 siswa 37 siswa yang mencapai 65% sedangkan 10 siswa mendapatkan <
65% dan tes hasil belajar dari 47 siswa yang mengikuti tes yang tuntas sejumlah 42
siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) siswa mengalami peningkatan
aktivitas terlihat pada Siklus I sebesar 70,2% dan siklus II sebesar 80,5% dari
persentase keaktifan siswa di siklus II dapat simpulkan bahwa penelitian ini telah
berhasil meningkatkan aktivitas siswa karena Kriteria klasikal, suatu kelas dinyatakan
aktif apabila telah mencapai persentase
70% dari skor maksimal 100% (2) siswa
mengalami peningkatan hasil belajar tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I
yaitu sebesar 70,2% dan siklus II sebesar 89,36%, jadi dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa karena seorang siswa
dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor
65 dari skor maksimal 100.
ketuntasan klasikal, suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat minimal 70% telah
mencapai ketuntasan individual
65 dari skor maksimal 100.