FRAKSIONASI DAN KETERSEDIAAN P PADA TANAH LATOSOL YANG DITANAMI JAGUNG AKIBAT INOKULASI JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT (Pseudomonas spp.)
Abstract
Fosfor di dalam tanah berada dalam dua bentuk yaitu fosfor organik dan
fosfor anorganik. Bentuk fosfor anorganik banyak yang berikatan dengan Ca, Fe
dan Al, sehingga ketersediaan P dalam tanah rendah. Dalam tanah masam,
senyawa Fe-P dan Occ-P sangat dominan, dalam keadaan tanah netral Ca-P dan
Fe-P dominan, sedangkan pada kondisi agak alkali Ca-P cukup dominan.
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh asosiasi mikoriza dan
inokulasi bakteri pelarut fosfat terhadap ketersedian fosfor pada tanah latosol,
2) mengetahui pengaruh batuan fosfat terhadap ketersediaan fosfor dalam tanah
dan 3) mengetahui fraksionasi fosfor anorganik di dalam tanah latosol setelah
diinokulasi jamur mikoriza arbuskular dan bakteri pelarut fosfat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi P. putida dan jamur mikoriza serta
P. diminuta dan jamur mikoriza mampu meningkatkan ketersediaan P tanah.
Peningkatan P-tersedia dengan adanya inokulasi berkisar antara 1-3 ppm.
Pemberian batuan fosfat meningkatkan ketersediaan P pada Tanah Arjasa dan
Tanah Kamal antara 1-11 ppm. Inokulasi bakteri pelarut fosfat dan jamur
mikoriza dapat merubah bentuk occluded-P Tanah Arjasa dan Kamal menjadi
bentuk yang lebih mudah tersedia. Inokulasi bakteri pelarut fosfat dan jamur
mikoriza juga dapat menurunkan bentuk reductan soluble-P.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]