Show simple item record

dc.contributor.authorDadang Bhakti Sumengkar
dc.date.accessioned2014-01-20T06:38:11Z
dc.date.available2014-01-20T06:38:11Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM061510101087
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18463
dc.description.abstractKedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat penting di Indonesia, karena bermanfaat sebagai sumber utama protein, minyak dan mikronutrien bagi manusia dan hewan telah menjadi komoditas pertanian yang sangat penting. Kedelai juga mengandung asam fitat. Asam fitat (myo-inositol1,2,3,4,5,6 hexakis dihydrogen phosphate) diproduksi selama pematangan biji tanaman. Asam fitat merupakan senyawa anti-nutrisi karena mineral dan bahan organik yang terikat pada asam fitat tidak dapat diserap oleh usus manusia dan ternak non ruminansia. Akan tetapi, mengkonsumsi asam fitat juga menimbulkan dampak positif bagi kesehatan manusia. Asam fitat dapat mencegah batu ginjal, melindungi dari penyakit kencing manis, atherosclerosis dan penyakit jantung koroner serta baik dalam melawan berbagai macam kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kedelai genotipe baru yang mempunyai kandungan asam fitat tertentu (rendah dan tinggi) dalam bijinya yang sesuai dengan penggunaannya. Penelitian ini dilakukan di greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Jember mulai bulan April - Agustus 2010. Analisis kandungan asam fitat, protein, dan karbohidrat dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Jember Sebanyak 60 benih kedelai (varietas Panderman) diperlakukan dengan mutagen kimia Ethyl Methane Sulphonate (EMS). Perlakuan EMS diberikan terhadap biji yang telah direndam terlebih dahulu dalam aquadest selama 1 jam, kemudian benih tersebut direndam dan diaerasikan dalam 20 mM larutan EMS selama 10 jam lalu dilanjutkan dengan perendaman dalam aquadest selama 1 jam. Pengaruh perlakuan EMS diidentifikasi setelah penanaman, didapatkan hasil 15 kedelai mutan dan 4 kedelai kontrol/normal yang diambil secara acak untuk diamati kandungan asam fitat, protein, dan karbohidrat biji. Hasil dari pengamatan ini menunjukkan keragaman kandungan. Mutan No.59 memiliki kandungan asam fitat tertinggi (7,64 mg/g) dan Mutan No.57 memiliki kandungan asam fitat terendah (2,47 mg/g). Perlakuan EMS menyebabkan penurunan jumlah polong total, polong isi, berat biji per tanaman, kandungan asam fitat dan karbohidrat. Namun, perlakuan EMS dapat meningkatkan berat 100 biji dan kandungan protein walaupun hasilnya tidak signifikan. Secara umum, perlakuan EMS berpengaruh terhadap kandungan asam fitat biji dan pertumbuhan tanaman.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061510101087;
dc.subjectETHYL METHANE SULPHONATEen_US
dc.titlePENGARUH MUTAGENESIS DENGAN ETHYL METHANE SULPHONATE (EMS) TERHADAP HASIL, KANDUNGAN ASAM FITAT, KARBOHIDRAT DAN PROTEIN BIJI KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record