ANALISA EFEKTIFITAS BIAYA PEMASARAN BERDASARKAN DAERAH PEMASARAN PADA UD. RAHMAT JAYA DI JEMBER
Abstract
Tujuan pelitian ini dilaksanakan adalah untuk mengetahui seberapa besar
tingkat efektifitas rata-rata tertinggi dan daerah pemasaran mana yang mempunyai tingkat efektifias rata-rata terendah yang nantinya perlu diadakan pengendalian yang
lebih khusus. Masalah lain yang menyebabkan dilakukan penelitian ini adalah
perusahaan ingin mengetahui seberapa besar biaya pemasaran yang harus dikeluarkan
dan laba kotor yang akan diperoleh pada masa yang akan datang.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
besarnya tingkat efektifitas biaya pemasaran berdasarkan daerah pemasaran sehingga
dapat diketahui daerah pemasaran mana yang biaya pemasarannya yang paling
efektif. Tujuan kedua ingin mengetahui besarnya biaya pemasaran yang dianggap
efektif pada masa yang akan datang. Penelitian ini dilaksankan di UD. Rahmat Jaya
di Jember pada bulan Oktober sampai November 2007. penelitian ini termasuk dalam
studi kasus yaitu melakukan analisa terhadap Efektifitas Biaya Pemasaran
Berdasarkan Daerah Pemasaran pada Ud. Rahmat Jaya di Jember. Untuk mengadakan
analisa fektifitas biaya pemasaran ini digunakan perbandingan antara laba kotor dan
biaya pemasaran.
Hasil penelitian yang dilakakuan menunjukkan daerah pemasaran yang
mempunyai rata-rata tingkat efektifitas pemasaran tertinggi adalah daerah Jember
dan daerah yang mempunyai rata-rata tingkat terendah adalah Jakarta yang perlu
diadakan pengendalian yang lebih khusus mengenai biaya pemasarannya dan daerah
pemasaran lain tetap diadakan pengendalian dengan baik agar jangan sampai
menurunkan laba perusahaan. Hasil perkiraan biaya pemasaran pada masa yang akan
datang menunjukkan bahwa daerah Jember yang mempunyai tingkat efektifitas
pemasaran paling tinggi dan daerah Bali yang mempunyai tingkat efektifitas biaya
pemasaran terendah. Hal ini berarti bahwa daerah pemasaran Jember yang akan
mengeluarkan biaya pemasaran yang sedikit dan memperoleh laba kotor yang besar
dan daerah Bali akan mengeluarkan biaya pemasaran yang besar dan memperoleh
laba kotor yang sedikit