KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI P E N G A MB I L A N K E P U T U S A N P E T A N I BERUSAHATANI TEBU (Saccharum officinarum L.) PADA WILAYAH KERJA PABRIK GULA PRAJEKAN (Studi Kasus di Desa Gununganyar Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso)
Abstract
Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman
perkebunan semusim yang mempunyai sifat tersendiri, sebab di dalam batangnya
terdapat zat gula. Pengusahaan tanaman tebu pada umumnya dilaksanakan pada
lahan sawah dan lahan tegal. Kecamatan Tapen merupakan daerah yang
mempunyai lahan terluas dan penghasil produksi tebu terbesar dibandingkan
dengan kecamatan lain. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
sampling secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Gununganyar Kecamatan
Tapen Kabupaten Bondowoso dengan pertimbangan bahwa mayoritas
penduduknya melakukan usahatani tebu baik di lahan sawah maupun lahan tegal.
Penelitian ini bertujuan; 1) untuk mengetahui faktor internal dan faktor
eksternal yang mendasari pengambilan keputusan petani berusahatani tebu;
2) untuk mengetahui kelayakan usahatani tebu untuk diusahakan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan
korelasional. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah
disproportionate stratified random sampling. Data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis Logit
Model dan analisis R/C Ratio.
Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa; 1) faktor internal
yang berpengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan petani berusahatani tebu
adalah pendapatan. Sedangkan faktor yang berpengaruh tidak nyata terhadap
pengambilan keputusan petani berusahatani tebu adalah luas lahan, pendidikan,
umur petani, pengalaman, dan jumlah anggota keluarga. Faktor eksternal yang
berpengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan petani berusahatani tebu
adalah kemudahan kredit. Sedangkan faktor yang berpengaruh tidak nyata
terhadap pengambilan keputusan petani berusahatani tebu adalah kemudahan
pemasaran dan tradisi/kebiasaaan. Peluang petani dalam mengambil keputusan
untuk memilih berusahatani tebu sebesar 0,6608 atau sekitar 66%. 2) nilai R/C
ratio pada strata lahan sawah sebesar 3,06 sedangkan pada strata lahan tegal
sebesar 2,86. Melihat nilai R/C ratio kedua strata jenis lahan tersebut lebih dari
satu maka dapat dikatakan usahatani tebu layak untuk diusahakan baik di lahan
sawah atau lahan tegal
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]