Show simple item record

dc.contributor.authorSUMIYATI
dc.date.accessioned2014-01-20T06:16:05Z
dc.date.available2014-01-20T06:16:05Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nim021510201084
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18384
dc.description.abstractBuah pisang merupakan salah satu buah tropis yang mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikelola secara intensif berorientasi agribisnis. Desa Burno Kecamatan Senduro merupakan salah satu desa yang mengusahakan tanaman pisang mas dengan tingkat produksi terbesar ke 2 (dua) di Kabupaten Lumajang. Pisang mas merupakan salah satu varietas pisang yang saat ini sedang berkembang dan menjadi komoditas unggulan di Desa Burno. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sistem ketersediaan sarana produksi usahatani pisang mas dari aspek kuantitas dan kualitas, (2) tingkat pendapatan usahatani pisang mas, (3) Break Event Point (BEP) usahatani pisang mas (4) faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani pisang mas, (5) sistem pemasaran komoditas pisang mas, dan (6) sistem kelembagaan agribisnis usahatani pisang mas. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi (1) bahan informasi dan pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan yang berhubungan usaha pengembangan agribisnis pisang mas di Kabupaten Lumajang pada masa-masa mendatang, (2) sumber informasi bagi petani untuk lebih meningkatkan usahataninya, dan (3) bahan informasi dan kajian bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, analitik, dan korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling pada anggota kelompok tani ”Sumber Jambe”. Alat analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan, analisis BEP, analisis regresi linier berganda, dan analisis efisiensi pemasaran. vi Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penyaluran dan ketersediaan sarana produksi pertanian selalu tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu, (2) pendapatan usahatani pisang mas menguntungkan, (3) usahatani pisang mas telah melebihi titik impas (BEP) sehingga usahatani pisang mas ini menguntungkan, (4) faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani pisang mas adalah luas lahan, biaya produksi, dan produksi sedangkan faktor yang tidak berpengaruh nyata adalah pengalaman, (5) sistem pemasaran komoditas pisang mas adalah saluran pemasaran satu tingkat dengan kelompok tani sebagai lembaga perantara, (6) empat pola hubungan yang terbentuk pada kelompok tani Sumber Jambe berdasarkan kegiatan yang dilakukan, yaitu (a) pengurus mempunyai interaksi yang lebih intensif kepada anggota kelompok daripada masyarakat Desa Burno yang bukan anggota kelompok tani, (b) kelompok tani mempunyai interaksi yang lebih intensif kepada PPL daripada Dinas Pertanian, (c) kelompok tani mempunyai interaksi yang baik dengan petani pisang lain yang berasal dari luar Desa Burno menyangkut pembelian bibit pisang mas, magang, dan (d) kelompok tani mempunyai interaksi yang lebih intensif kepada supplier daripada PT Sewu Segar Nusantara.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021510201084
dc.subjectAGRIBISNIS PISANG MASen_US
dc.titleKajian Agribisnis Pisang Mas pada Kelompok Tani "Sumber Jambe" di Desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record