dc.description.abstract | roses dalam produksi benih berkualitas dipengaruhi oleh sumber benih,
kultur teknik, dan pemeliharaan (Mugnisjah, 1990). Kultur teknik dalam hal ini
diantaranya adalah pemupukan. Penambahan pupuk N dan K pada tanaman
jagung manis diketahui mampu meningkatkan produksi secara nyata. Pemberian
pupuk dengan dosis dan waktu yang tepat merupakan salah satu faktor utama dari
teknologi budidaya yang mampu meningkatkan produksi tanaman. Sehingga
dengan tingginya produksi tanaman, diharapkan juga kualitas benih yang
dihasilkan akan bagus atau memiliki kualitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan pupuk N dan K (tunggal maupun
bersama-sama) terhadap kualitas benih serta terhadap karakter pembungaannya.
Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu di desa Arjasa Kecamatan
Arjasa Kabupaten Jember dan di Laboratorium Teknologi Benih Jurusan
Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember pada bulan Maret -
September 2007. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi benih
Galur murni jagung manis V
, pupuk Urea, SP-36, dan KCl serta decis. Alat
yang digunakan meliputi timbangan, roll meter, plastik, kertas merang, alat
pengecambah, pengukur kadar air, hand refraktometer, jangka sorong dan alat-alat
332
pendukung lainnya.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode Rancangan Acak
Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor perlakuan dan empat ulangan.
Faktor N terdiri dari tiga taraf perlakuan, yaitu N1 (Urea 400 kg/ha), N2 (Urea
450 kg/ha), dan N3 (Urea 500 kg/ha). Faktor K juga terdiri dari tiga taraf
perlakuan, yaitu K1 (KCl 200 kg/ha), K2 (KCl 225 kg/ha), dan K3 (KCl 250
kg/ha). Data hasil pengamatan dianalisis dengan SPSS, kemudian dilanjutkan
dengan uji Duncan dengan taraf 5% untuk membuktikan hipotesis pada penelitian
ini.
v
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada selang dosis N (urea) yang
digunakan ternyata hanya berpengaruh nyata terhadap kadar gula dan
keserempakan benih berkecambah. Dimana N1 (400 kg/ha) diperoleh
keserempakan benih berkecambah tertinggi sebesar 73,3 %, dan kadar gula
tertinggi dicapai pada perlakuan N3 (500 kg/ha) sebesar 16,5 %Brix. Sedangkan
pada selang dosis K (KCl) yang digunakan ternyata berpengaruh tidak nyata
terhadap seluruh parameter percobaan. Dengan demikian, macam perlakuan N dan
K rata-rata tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap seluruh parameter
meskipun ada perbedaan angka, dengan kata lain bahwa perlakuan N1 dan K1
sudah berpengaruh baik dan relatif sama dengan perlakuan yang lain dalam
percobaan ini. | en_US |