dc.description.abstract | Tembakau merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan
banyak dibudidayakan di Indonesia. Tembakau sangat rentan terhadap serangan
berbagai penyakit terutama penyakit bercak daun (patik) yang disebabkan oleh
Cercospora nicotianae. Pada tembakau Besuki Na- Oogst (NO) penyakit patik ini
menyebabkan lebih dari 60 persen daun tembakau rusak dengan kerugian lebih
dari 100 miliar rupiah. Penyakit patik ini sangat mudah berkembang dan memiliki
banyak tanaman inang. Salah satu tanaman inang dari C. nicotianae adalah
tanaman ubi kayu. Tanaman ubi kayu adalah tanaman yang banyak dibudidayakan
di sekitar pertanaman tembakau, merupakan bahan pangan bagi masyarakat
Indonesia, dan sangat mudah terserang penyakit bercak daun yang disebabkan
oleh C. henningsii.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari perbedaan karakteristik C.
nicotianae dan C. henningsii, mengetahui potensi ubi kayu sebagai tanaman inang
dari C. nicotianae dan sumber inokulum penyakit bercak daun pada tembakau
serta mengetahui patogenesitas C. nicotianae dan C. henningsii pada tanaman
tembakau maupun ubi kayu.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa PT. Tarutama Nusantara Jember
dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian berlangsung mulai bulan
Januari sampai September 2004.
Studi komperatif C. nicotianae dan C. henningsii, dilakukan dengan
mengamati gejala bercak daun pada tembakau dan ubi kayu di lapang, isolasi
patogen dengan metode penanaman jaringan pada media agar air, agar dekstrose
kentang, agar ekstrak daun tembakau, agar ekstrak daun ubi kayu dan agar
V-8 juice, serta inokulasi pada tanaman inang dan inokulasi silang dengan metode
spraying. Setiap perlakuan terdiri dari lima ulangan dan pengamatan dilakukan
mulai satu hari setelah inokulasi sampai 20 hari setelah inokulasi.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bercak cercospora pada tembakau
berbentuk bulat, berdiameter 0.5-11 mm, berwarna coklat dengan bagian tepi
berwarna coklat tua. Bercak cercospora pada ubi kayu berbentuk bulat,
berdiameter 2-10 mm, berwarna coklat dengan bagian tepi berwarna coklat muda.
Hasil isolasi menunjukkan bahwa C. nicotianae dan C. henningsii tidak dapat
ditumbuhkan pada media agar air, agar dekstrose kentang, agar ekstrak daun
tembakau, agar ekstrak daun ubi kayu dan agar V-8 juice. Inokulasi C. nicotianae
pada tembakau, bercak muncul pertama kali pada empat hari setelah inokulasi dan
pada hari terakhir pengamatan (20 hsi) terdapat 329 bercak per tanaman dengan
intensitas penyakit 59.15 persen. Inokulasi C. henningsii pada tembakau bercak
muncul pertama kali pada empat hari setelah inokulasi dan pada hari terakhir
pengamatan (20 hsi) terdapat 27.6 bercak per tanaman dengan intensitas penyakit
14.17 persen. Inokulasi C. nicotianae pada ubi kayu sampai hari terakhir
pengamatan tidak muncul bercak cercospora dan inokulasi C. henningsii pada ubi
kayu bercak muncul pertama kali pada 14 hari setelah inokulasi dan pada hari
terakhir pengamatan (20 hsi) terdapat 10.6 bercak per tanaman dengan intensitas
penyakit 18.86 persen. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa tanaman
ubi kayu bukan tanaman inang alternatif C. nicotianae tetapi dapat menjadi
sumber inokulum penyakit patik pada tanaman tembakau | en_US |