HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN TINDAKAN ORANG TUA MENGAWINKAN PUTERINYA DI USIA REMAJA
Abstract
Perkawinan usia remaja merupakan salah satu masalah yang dapat
membahayakan kesehatan reproduksi remaja puteri. Masalah kesehatan yang dapat
ditimbulkan antara lain kanker serviks, anemia, keguguran dan bahkan dapat terjadi
kematian ibu maupun kematian bayi yang dilahirkan oleh ibu yang melakukan
perkawinan di usia remaja. Masalah kesehatan reproduksi ini tentunya harus
dijelaskan kepada remaja namun sayangnya banyak masyarakat yang menganggap
bahwa kesehatan reproduksi adalah hal yang tabu untuk dibicarakan. Hal ini
mengakibatkan pengetahuan masyarakat termasuk orang tua tentang kesehatan
reproduksi masih rendah. Pengetahuan dan sikap orang tua yang rendah tentang
kesehatan reproduksi dapat mempengaruhi tindakan orang tua mengawinkan
puterinya di usia remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan
sikap orang tua tentang kesehatan reproduksi dengan tindakan orang tua
mengawinkan puterinya di usia remaja. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan
masukan untuk mencari alternatif pemecahan masalah bagi Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember terkait permasalahan
rendahnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan reproduksi dan banyaknya
perkawinan usia remaja yang terjadi di Kabupaten Jember. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 April - 23 Desember 2012 di Kecamatan
Sukowono Kabupaten Jember. Jumlah sampel penelitian sebanyak 90 responden yang diambil secara acak (Proportional Random Sampling). Instrumen pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Teknik analisis data
dilakukan menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kepercayaan 95%
(α=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi dengan tindakan responden
mengawinkan puterinya di usia remaja dengan p value = 0,003. Tetapi hasil
penelitian ini menujukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap
responden dengan tindakan responden mengawinkan puterinya di usia remaja dengan
p value = 0,216. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan BPPKB Kabupaten
Jember melalui UPTB Kecamatan Sukowono meningkatkan pelaksanaan penyuluhan
tentang kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan melalui program
Bina Keluarga Remaja dengan melibatkan seluruh pihak yang terkait dan semua
masyarakat seperti memanfaatkan kegiatan pengajian dan PKK. Selain itu, BPPKB
Kabupaten Jember juga diharapkan dapat melakukan kerjasama dengan KUA untuk
memberikan media KIE tentang kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia
perkawinan kepada orang tua.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2275]