ANALISIS FINANSIAL DAN EKONOMI PRODUKSI TEMBAKAU WHITE BURLEY DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Usahatani tembakau White Burley menghasilkan krosok Burley. Bahan
baku untuk pembuatan rokok putih di Indonesia adalah tembakau White Burley,
penggunaannya mencapai 20% dari komposisi bahan baku tembakau yang
digunakan. Perusahaan Rokok Putih (dalam hal ini adalah Philips Mhoris Inc)
sampai saat ini memenuhi kebutuhan bahan baku tembakau White Burley dari
impor, mencapai 80% dari total kebutuhan, sedangkan 20% berasal dari usahatani
di wilayah pengembangan tembakau White Burley. Untuk mengurangi import
tembakau White Burley yang cukup tinggi, maka dilakukan perluasan
pengembangan tembakau White Burley di wilayah Jawa Timur (tembakau White
Burley merupakan komoditas subtitusi import). Kabupaten Jember merupakan
salah satu wilayah pengembangan usahatani tembakau White Burley. Kecamatan
Ambulu Kabupaten Jember tercatat merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Jember yang memiliki luas panen dan produksi tembakau White
Burley terbesar.
Penelitian ini dilakukan di Desa Andongsari yang merupakan wilayah
pengembangan tembakau White Burley dengan produksi dan luas panen
“tertinggi” dibandingkan dengan wilayah desa yang lain. Tujuan dari penelitian,
adalah; (a) Mengetahui tingkat produktifitas usahatani tembakau White Burley,
(b) Mengetahui pendapatan usahatani tembakau White Burley, (c) Mengetahui
produksi tembakau White Burley efisien dalam penggunaan biaya produksi, dan
pengaruh tingkat kenaikan biaya (cost) variabel dan penurunan biaya (cost)
variabel sebesar 10%, 20%, dan 30% terhadap efisiensi penggunaan biaya
vi
produksi, (d) Mengetahui produksi tembakau White Burley efisien dalam
penggunaan biaya sumberdaya domestik, (e) Mengetahui produksi tembakau
White Burley tercatat sudah tidak efisien secara ekonomik, apabila terjadi tingkat
kenaikan biaya (cost) variabel, dan penurunan biaya variabel sebesar 10%, 20%,
dan 30% serta terjadi tingkat penurunan harga import (c.i.f) ditingkat petani
sebesar 10%, 20% dan 30% dari pasar internasional.
Penentuan daerah penelitian dilakukan “secara sengaja (purposive)” di
Desa Andongsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Metode yang
digunakan dalam pengambilan contoh adalah Total Sampling, dengan jumlah
responden sebesar “25 (dua puluh lima) petani”. Analisa data yang digunakan,
adalah; (a) Analisa produktivitas parsial, (b) Analisa pendapatan, (c) Analisa
efisiensi finansial, dilanjutkan dengan sensitivitas terhadap parameter perubahan,
(d) Analisa ekonomik, dan (e) Analisa sensitivitas perubahan parameter terhadap
analisa biaya sumberdaya domestik.
Hasil penelitian analisa finansial dan ekonomi produksi tembakau White
Burley di Kabupaten Jember, adalah; (a) Produktivitas usahatani “dibawah ratarata”,
yaitu 1,8 Ton/Ha, (b) Usahatani menguntungkan, sebesar Rp 5.568.133,20
per Ha, (c) Usahatani efisien secara finansial, ditunjukkan dengan nilai R/C ratio
1,34 dan, analisa sensitivitas lebih lanjut menunjukkan “usahatani masih efisien
secara finansial”, (d) Usahatani White Burley memiliki “efisiensi ekonomik”,
dengan nilai Biaya Sumberdaya Domestik (BSD), sebesar Rp 8.579,68 per US $,
serta nilai Koefisien BSD (KBSD), sebesar 0,87 dan, (e) Uji sensitivitas
perubahan parameter menunjukkan usahatani masih “efisien secara ekonomik”.
Berdasarkan temuan-temuan penelitian tersebut, maka dirumuskan
beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan dasar dalam pengembangan
tembakau White Burley di Kabupaten Jember, yaitu; (a) Perlunya melakukan
“ekstensifikasi” dan “intensifikasi” usahatani, (b) Perlunya lebih mengefisienkan
penggunaan input produksi, (c) Penggunaan biaya dalam negeri perlu lebih
dioptimalkan dalam penggunaannya, (d) Perusahaan rokok putih perlu
meningkatkan pengembangan kemitraan dengan petani untuk meningkatkan
penyediaan bahan baku rokok putih.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]