Show simple item record

dc.contributor.authorTitis Vidya Nurina
dc.date.accessioned2014-01-20T01:47:18Z
dc.date.available2014-01-20T01:47:18Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM020210102147
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18006
dc.description.abstractProses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Sedangkan seorang anak yang berumur 8 sampai dengan 14 tahun berada pada tingkat operasional konkrit, dimana proses belajar mengajar baiknya dimulai dari sesuatu yang sifatnya konkrit dan akhirnya menuju sesuatu yang sifatnya abstrak. Berdasarkan hal diatas maka disusunlah sebuah penelitian yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkat perkembangan kognitif siswa menggunakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Dales Cone of Experience) yang digabungkan dengan pembelajaran atau setting kelas kooperatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Arjasa mulai tanggal 13 November sampai dengan 24 November 2006. kelima kelas tersebut diadakan uji homogenitas untuk mengetahui kemampuan awal siswa kemudian dipilihlah 2 kelas yang mendapat perlakuan yang berbeda. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisis data digunakan: 1) Uji ttes untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika antara Model Kerucut Pengalaman Edgar Dale dengan Pendekatan Kooperatif dan pembelajaran konvensional; 2) Uji efektifiotas untuk mengetahui efektifitas pembelajaran Model Kerucut Pengalaman Edgar Dale dengan Pendekatan Kooperatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ttes yang diperoleh sebesar thiting = 2,30 sedang ttabel = 1,99, sehingga thitung > ttabel maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi ada perbedaan antara hasil belajar menggunakan Model Kerucut Pengalaman Edgar Dale dengan Pendekatan Kooperatif dan dengan pembelajaran konvensional. Pada uji efektifitas pembelajaran menggunakan Model Kerucut Pengalaman Edgar Dale dengan Pendekatan Kooperatif diperoleh persentase 77,38%, angka ini masuk dalam kategori sangat efektif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah: 1) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar menggunakan Model Kerucut Pengalaman Edgar Dale dengan Pendekatan Kooperatif dan dengan pembelajaran konvensional; 2) Model Kerucut Pengalaman Edgar Dale dengan Pendekatan Kooperatif sangat efektif dalam pembelajaran fisika.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries020210102147;
dc.subjectModel Kerucut Pengalaman Edgar Daleen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL KERUCUT PENGALAMAN EDGAR DALE DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS VII SEMESTER 1 POKOK BAHASAN GAYA DAN PERCEPATAN DI SMPN 2 ARJASA TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record