Show simple item record

dc.contributor.authorIWAN ANDRIANTO
dc.date.accessioned2014-01-20T00:53:47Z
dc.date.available2014-01-20T00:53:47Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM001810301084
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17841
dc.description.abstractTeknologi pemisahan merupakan hal penting dalam proses industri. Salah satu teknik yang digunakan adalah teknologi membran. Keunggulan ini antara lain dalam pemanfaatan energi yang lebih rendah, simplisitas, mudah discale-up (peningkatan skala operasi), lebih efisien dan ekonomis, serta ramah lingkungan (Wenten, 2000). Teknologi ini banyak diterapkan dalam industri proses kimia, kesehatan dan medis, air minum, makanan dan minuman, desalinasi air laut dan payau, pengolahan limbah, serta dairy (susu dan produk-produk yang terbuat dari susu) (Mulder, 1996). Sedikitnya kandungan pati pada kedelai mempermudah menjadikannya susu sehingga teknologi membran juga bisa dimanfaatkan dalam proses filtrasi ini. Dalam bentuk susu segar (susu kedelai), kandungan zat besi, kalsium, karbohidrat, fosfor, vitamin A, vitamin B kompleks dosis tinggi, air, dan lesitin bisa terserap lebih cepat dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi membran polisulfon dengan teknik inversi fase melalui penambahan aditif poli(etilena glikol) (PEG400) dengan variasi konsentrasi dan pengaruhnya terhadap sifat fisik (densitas, kuat tarik, regangan, Swelling) dan kinerja membran (fluks, rejeksi/permselektifitas) pada proses pemekatan susu kedelai. Susu kedelai yang dipakai adalah susu kedelai Merk Yeo’s Soy Bean Milk bervolume bersih 250mL dengan komposisi lemak total 3 gram, protein 6 gram, karbohidrat 26 gram, gula 22 gram, natrium 0 gram. Penelitian dilakukan dengan mengalirkan larutan uji melalui membran sampai diperoleh volume permeat dan retentat 5;4. Parameter yang digunakan adalah variasi penambahan PEG400 (non PEG, PEG 5%, PEG 10%, PEG 15%, PEG 20%). Kadar protein dalam susu kedelai diukur dengan metode Semi-mikro Kjeldahl, dan total bakteri di itung dengan metode Total 6 Plate Count (TPC). Melalui perhitungan diperoleh bahwa rejeksi protein susu kedelai pada membran polisulfon PEG 10% adalah 96,6% dan pada membran polisulfon PEG 15% adalah 92%. Dengan demikian membran yang cocok untuk filtrasi susu kedelai adalah pada penambahan PEG 15%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries001810301084;
dc.subjectMEMBRAN POLISULFONen_US
dc.titleAPLIKASI MEMBRAN POLISULFON UNTUK PROSES FILTRASI SUSU KEDELAIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record