Show simple item record

dc.contributor.authorLutfiyah Riyadhaty
dc.date.accessioned2013-11-29T09:14:12Z
dc.date.available2013-11-29T09:14:12Z
dc.date.issued2013-11-29
dc.identifier.nimNIM082110101048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1771
dc.description.abstractAir Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupan. ASI mengandung zat imunologik yang melindungi bayi dari infeksi. Protein merupakan salah satu zat gizi yang terkandung dalam ASI dan sangat dibutuhkan untuk bayi. Kandungan protein ASI dapat mengalami penurunan oleh karena lama penyimpanan dan tempat penyimpanan. Penurunan kadar protein ini terjadi karena selama proses fermentasi, bakteri asam laktat lactobacillus, streptococcus dan lactococus aktif melakukan proses proteolisis dan lepolisis menjadi substansi yang bisa dimanfaatkan oleh bakteri misalnya energi. Pada mekanisme tersebut biasanya menghasilkan air dan secara otomatis konsentrasi protein akan menurun. Penurunan kadar protein ASI yang terlalu banyak akan mengakibatkan pemenuhan kebutuhan protein bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI ekslusif tidak terpenuhi secara optimal. Bagi ibu bekerja bukan halangan untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya, karena ASI bisa disimpan untuk diberikan ketika ibu bekerja, tetapi dengan lama dan tempat penyimpanan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi lama dan tempat penyimpanan ASI terhadap kadar protein. Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu (quacy experimental) dengan menggunakan desain faktorial (factorial design). Jumlah pengulangan pada penelitian ini adalah sebanyak 6 kali dan terdapat 5 perlakuan, diantaranya 4 perlakuan eksperimen yaitu kelompok perlakuan RH1, FH1, RH2 dan FH2 serta 1 perlakuan kontrol. Jumlah botol ASI untuk penelitian ini yaitu terdapat 60 botol ASI, pada kelompok pretest sebanyak 30 botol ASI dan 30 botol ASI untuk kelompok posttest serta berisikan 4 ml ASI matur disetiap botolnya. Berdasarkan hasil uji Paired sample t-test dan Wilcoxon signed ranks test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar protein ASI sebelum dan sesudah penyimpanan, tetapi secara angka menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar protein ASI sebelum dan sesudah penyimpanan. Berdasarkan hasil penelitian pendinginan lebih baik dibandingkan dengan pembekuan. Berdasarkan hal tersebut, disarankan untuk menyimpan ASI di dalam refrigerator (4 x o C) dengan lama penyimpanan paling efektif 2 hari untuk mendapatkan ASI terbaik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082110101048;
dc.subjectTEMPAT PENYIMPANAN AIR SUSUen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI LAMA DAN TEMPAT PENYIMPANAN AIR SUSUen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record