Show simple item record

dc.contributor.authorhohab Mamduh
dc.date.accessioned2014-01-19T18:26:03Z
dc.date.available2014-01-19T18:26:03Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM031510401145
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17591
dc.description.abstractHama lalat pengorok daun (Liriomyza huidobrensis.) merupakan salah satu hama utama tanaman sayuran di Indonesia. Aktivitas serangan L. huidobrensis pada tanaman inang dilakukan oleh serangga baik pada tahapan larva maupun dewasa. Untuk mengendalikan hama ini, petani umumnya mengaplikasikan insektisida kimia. dengan frekuensi satu sampai dua kali seminggu. Penggunaan insektisida untuk mengendalikan hama ini dapat merugikan terhadap populasi musuh alaminya. L. huidobrensis diketahui mempunyai banyak musuh alami. Di Indonesia ditemukan 11 spesies parasitoid. Opius sp merupakan salah satu parasitoid larva L. huidobrensis yang dominan dan mempunyai siklus hidup pendek, fekunditas dan mampu memarasit seluruh stadia inang. Parasitasi pada instar inang yang berbeda dapat berpengaruh terhadap kebugaran (fitness) parasitoid, development time serta sex ratio parasitoid yang muncul. Tujuan penelitian untuk mengetahui mengetahui pengaruh stadia larva lalat pengorok (L. huidobrensis) terhadap tingkat parasitasi, kebugaran (fitness) lama waktu perkembangan dan lama hidup parasitoid Opius sp. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengendalian Hayati dan Rumah kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember mulai bulan April hingga Juli 2007. Pengambilan sampel desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Percobaan dilakukan dengan cara uji pilih (choice test) dan uji paksa (non choice test) pada tiga stadia larva lalat pengorok daun. Parameter pengamatan adalah persentase parasitasi, lama penusukan ovipositor parasitoid pada inang (sting time), waktu perkembangan (development time), longevitas, sex ratio, serta panjang tubuh, tungkai serta tibia tungkai belakang imago betina dan jantan parasitoid Opius sp. Hasil penelitian diperoleh bahwa sting time Opius sp. dipengaruhi oleh stadia larva L. huidobrensis, semakin akhir stadia larva inang maka waktu sting time juga akan semakin tinggi, pada instar satu 44,28 detik, instar dua 54,9 detik dan pada instar tiga 80,68 detik. Parasitasi parasitoid Opius sp. tidak dipengaruhi oleh stadia larva L. huidobrensis. Persentase parasitasi pada choice test satu 28.49%, instar dua 17.43% dan instar tiga 14.95% sedangkan non choice test pada instar satu 48.21%, instar dua 54.52% dan instar tiga 54.00%. Stadia larva L. huidobrensis mempengaruhi sex ratio (%betina) dan kebugaran (fitness) imago betina parasitoid Opius sp. yang ditunjukkan dengan semakin awal stadia larva inang, panjang tubuh, tungkai dan tibia tungkai belakang, development time, longevitas serta sex ratio (persentase betina) parasitoid betina Opius sp. semakin tinggien_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031510401145;
dc.subjectParasitisme Parasitoid Opius spen_US
dc.titlePARASITISME PARASITOID Opius sp. TERHADAP LALAT PENGOROK DAUN (Liriomyza huidobrensis Blanchard)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record