PENGARUH PUPUK FOSFOR DAN KALSIUM TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI SETELAH MASA SIMPAN
Abstract
Produktivitas kedelai Indonesia masih rendah yakni rata-rata sebesar 1.23
ton per hektar. Terobosan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kedelai
di Indonesia dapat ditempuh antara lain melalui perbaikan mutu intensifikasi yaitu
penggunaan benih kedelai bermutu tinggi. Tingginya mutu benih dipengaruhi oleh
berbagai faktor dalam mekanisme produksinya, diantaranya adalah proses
penyimpanan sampai dengan proses pertanaman. Daya simpan benih dipengaruhi
oleh vigor awal benih sebelum melalui periode simpan. Status vigor awal benih
merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dimana
benih dihasilkan. Salah satu faktor lingkungan yang perlu mendapat perhatian
dalam menghasilkan vigor awal benih yang baik yaitu memperhatikan tingkat
kesuburan tanah. Tingkat kesuburan tanah yang optimum dapat dilakukan dengan
pemberian pupuk untuk menunjang pertumbuhan tanaman penghasil benih.
Pemupukan yang dilakukan dalam rangka peningkatan mutu benih kedelai adalah
dengan pupuk fosfor (P) dan kalsium (Ca).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan menentukan dosis
yang tepat pemupukan fosfor dan kalsium terhadap kualitas benih setelah melalui
masa simpan. Metode percobaan berupa Rancangan Petak Petak Terbagi (split
split plot design) yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang
terdiri dari faktor utama masa simpan ( 3 dan 6 bulan ), faktor anak petak dosis
pupuk SP-36 (0 kg/ha; 50 kg/ha; 100 kg/ha; 150 kg/ha) dan faktor anak petak
dosis pupuk CaO (0 ton/ha; 1 ton/ha; 2 ton/ha; 3 ton/ha).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan fosfor (SP-36)
berpengaruh terhadap parameter daya tumbuh benih dan kecepatan tumbuh benih,
sedangkan pemupukan kalsium berpengaruh pada daya tumbuh benih, kecepatan tumbuh benih dan bobot kering bibit. Interaksi pemupukan P dan Ca
mempengaruhi parameter tinggi tanaman, hasil terbaik pada interaksi taraf
pemupukan 50 kg/ha SP-36 + 1 ton/ha CaO, 100 kg/ha SP-36 + 3 ton/ha CaO, 150
kg/ha SP-36 + 2 ton/ha CaO dan 150 kg/ha SP-36 + 3 ton/ha CaO. Interaksi antara
M, pupuk P dan Ca berpengaruh pada parameter DHL dengan interaksi terbaik
ditunjukkan oleh taraf pemupukan 100 kg/ha SP-36 + 1 ton/ha CaO pada masa
simpan 3 dan 6 bulan.
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan adanya penelitian lanjutan
dengan cara penyimpanan benih kedelai tanpa menggunakan bahan desikan dan
juga analisis lanjutan untuk mengetahui sumber protein yang dapat meningkatkan
kandungan protein terlarut dalam penelitian ini.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]