dc.description.abstract | Tomat merupakan salah satu komuditas hortikultura yang cukup potensial
untuk memasuki pasar ekspor. Produksi tomat di Indonesia masih tergolong
rendah, baik kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tomat, serta
mengurangi intensitas penyakit tomat (jamur fusarium), yaitu dengan pemberian
silikon yang terkandung dalam abu terbang limbah PLTU.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menentukan komposisi
pemberian abu limbah PLTU sebagai sumber silikon yang terbaik terhadap
pertumbuhan dan menekan intensitas penyakit fusarium pada tanaman tomat.
Penelitian dilaksanakan di lahan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian Universitas Jember pada 13 Agustus 2004 sampai 25 September 2004
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis statistik data
yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 11, untuk
sidik ragam faktor tunggal dan Uji Duncan’s Multiple Range Test, masing-masing
dengan α = 0,05. Percobaan yang digunakan menurut Martanto (2001), yaitu
limbah PLTU 0 %, 1 %, 2 %, 3 %, 4 %, 5 %, 6 % dan 7 %. Parameter intensitas
fusarium dilakukan dengan cara sebanyak 30 g inokulum jamur fusarium
diinfestasikan ke dalam polibag berisi campuran tanah dan limbah PLTU satu
minggu sebelum bibit ditanam. Parameter yang dicobakan adalah laju
pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, berat
segar tanaman, berat kering tanaman, jumlah akar, panjang akar, berat kering akar
dan intensitas fusarium.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian abu terbang (fly ash) tidak
berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan tanaman tomat,
kecuali parameter laju pertumbuhan tinggi tanaman minggu ke-2, ke-3, jumlah
daun minggu ke-1 dan ke-2. Perlakuan limbah PLTU 1 % berpengaruh positif
dalam menekan intensitas serangan jamur fusarium, namun tidak berbeda nyata
dengan kontrol. | en_US |