dc.description.abstract | Tanah di sembilan Kecamatan di Kabupaten Jember mempunyai
kandungan natrium (Na) cukup tinggi, yaitu antara 1,74 – 4,83 m.e. pada lapisan
olah I dan 0,76 – 2,10 m.e. pada lapisan olah II, sedangkan, kandungan normal
natrium dalam tanah adalah sekitar 0,3 m.e.. Tanah dengan kadar natrium tinggi
terutama dijumpai pada lahan bekas pertanaman tebu. Kadar natrium yang tinggi
pada tanah diduga berasal dari Sipramin (sisa produksi asam amino) yang
diaplikasikan pada tanaman tebu. Pemberian Sipramin yang berlebihan dan
dilakukan secara terus menerus menyebabkan kandungan natrium dalam tanah
meningkat dan akan terjadi akumulasi Na di dalam tanah. Natrium merupakan
unsur esensial bagi tanaman C4, sehingga adanya Na dalam tanah akan diserap
oleh tanaman dalam jumlah berlebih. Kandungan natrium dalam jaringan tanaman
C-4 yang tinggi diduga akan mempengaruhi laju fotosintesisnya.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh
perbedaan kandungan natrium di dalam tanah dan jaringan daun akibat aplikasi
Sipramin pada berbagai dosis, (2) laju fotosintesis tanaman akibat aplikasi
Sipramin pada berbagai dosis.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) 4 perlakuan dosis sipramin (0, 3000, 6000 dan 9000 l/ha) yang
diulang 3 kali. Uji lebih lanjut menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT)
10%dilakukan pada parameter laju fotosintesis, dan pertumbuhan tanaman yang
diamati pada 14, 21 dan 28 hst, klorofil pada 28 hst, serta hasil panen pada 60 hst.
Pada parameter kandungan natrium jaringan daun dan analisis tanah disajikan
dalam bentuk diskriptif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa aplikasi sipramin yang berlebihan
dapat menyebabkan kandungan Na di dalam tanah meningkat yang berakibat pada
meningkatnya kandungan Na pada jaringan daun Timun. Kandungan Na daun
yang tinggi akan menghambat laju fotosintesis menyebabkan pembentukan benih
Timun terhambat. | en_US |