dc.description.abstract | Berdasarkan data observasi awal yang dilaksanakan pada tanggal 14 0ktober
2010 di Kelas VIII B SMP Negeri 1 Pujer, ketuntasan hasil belajar fisika siswa
rendah. Data ulangan harian kelas VIII B dari 39 siswa hanya 35,9% yang
mendapatkan nilai ≥ 66, sedangkan siswa lainnya mendapatkan nilai < 66.
Aktivitas belajar siswa juga tergolong rendah yaitu dari 39 siswa hanya 10 siswa
yang serius memperhatikan pelajaran. Saat guru memberi kesempatan bertanya,
siswa tidak ada yang bertanya. Saat guru memberi kesempatan mengerjakan soal
di papan tulis, tidak ada siswa yang berani maju mengerjakan. Hasil observasi
tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sangat rendah pada proses
pembelajaran fisika di kelas.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
penerapan model kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
dengan pemberian tugas pada kelas VIII B SMP Negeri 1 Pujer. Penelitian ini
dimaksudkan untuk meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa di
kelas tersebut. Penelitian ini mengajukan rumusan masalah bagaimanakah
penggunaan pembelajaran model STAD dengan pemberian tugas dapat
meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII B
SMP Negeri 1 Pujer.
Model STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan salah satu
tipe pembelajaran kooperatif. Pada STAD, siswa ditempatkan dalam tim belajar
beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi,
jenis kelamin, dan suku. Kegiatan pembelajaran diawali dengan penyampaian
tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan
penghargaan kelompok. Melalui tahapan tersebut siswa akan saling berinteraksi dalam mempelajari materi sehingga membuat siswa aktif dalam berdiskusi dalam
kelompok. Kuis akan membuat siswa lebih giat dalam belajar dan berkompetisi
untuk meraih hasil terbaik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas sehingga subyek
penelitian sudah ditetapkan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Pujer tahun ajaran
2010-2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dokumentasi, dan tes. Data yang didapatkan adalah aktivitas guru dan
skor aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan hasil belajar
siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II, serta hasil wawancara dengan guru
bidang studi dan siswa. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran dengan model STAD
(Student Teams Achievement Division) mengalami peningkatan dari prasiklus ke
siklus 1 dan siklus 2. Pada prasiklus aktivitas siswa secara klasikal sebesar
48,43% yang termasuk dalam kriteria sedang. Pada siklus 1 aktivitas siswa secara
klasikal mengalami peningkatan sebesar 15,5% menjadi 63,93% yang termasuk
dalam kriteria aktif. Pada siklus 2 aktivitas siswa secara klasikal mengalami
peningkatan sebesar 24,22% menjadi 72,65% yang termasuk dalam kriteria aktif.
Peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran dengan model STAD
(Student Teams Achievement Division) diikuti peningkatan ketuntasan hasil
belajar siswa dari prasiklus ke siklus 1 dan siklus 2. Pada prasiklus ketuntasan
hasil belajar siswa sebesar 43,59% dari seluruh jumlah siswa. Pada siklus I
ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sehingga ketuntasan hasil
belajar menjadi 74,36%. Pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan menjadi 84,62%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model STAD
(Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan aktivitas belajar dan
ketuntasan hasil belajar siswa. | en_US |