Show simple item record

dc.contributor.authorM. Azzam Fakhruddin
dc.date.accessioned2014-01-18T20:05:12Z
dc.date.available2014-01-18T20:05:12Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM091910301074
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17093
dc.description.abstractPermasalahan yang terdapat pada daerah irigasi gunung Piring adalah terbatasnya persediaan air pada musim kemarau. Banyak cara dapat dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan air, salah satu diantaranya adalah dengan teknik optimasi. Optimasi merupakan suatu rancangan dalam pemecahan model – model perencanaan dengan berdasarkan pada fungsi matematika sebagai pembatas. Pada jaringan irigasi daerah gunung Piring Kecamatan grujugan Kabupaten Bondowoso mempunyai luasan baku sawah ± 176 Ha. Permasalahan di daerah irigasi tersebut adalah ketersediaan air untuk suplai irigasi, maka besar debit yang harus dialirkan perlu dilakukan perhitungan yang cermat, yaitu untuk mendapatkan manfaat yang sebesar – besarnya. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil pertanian pada tiap satuan luasnya adalah dengan cara pemberian air irigasi yang baik dan juga pengaturan pola tata tanam yang lebih optimal. Permaslahan ini diselesaikan dengan menggunakan program linier dengan program bantu Quantitative Methods ( QM ). Input data yang digunakan dalam QM dari tahun 2007 – 2012. Sebelum memasukan input pada program software QM ( Quantitative Methods ) yang pertama menganalisa data debit terlebih dahulu, dengan cara merekap semua data debit pada tiap musimnya. Kemudian setelah merekap, dijumlah debit pada tiap – tiap musim. Total debit pada tiap – tiap musim digunakan sebagai batasan. Sehingga pada akhirnya akan didapat luasan optimum. Pemodelan optimasi yang dibuat merupakan fungsi matematis dengan melibatkan variabel serta memperhitungkan kendala yang ada. Fungsi tujuan untuk mencapai hasil maksimal didapat dari persamaan Za = a 1 + b 1 + c 1 + a 2 + b 2 + c 2 + a 3 + b viii 3 + c 3 . Untuk ketersedian air yang digunakan untuk mengoptimasi luas lahan diambil dari debit rata – rata pada masing – masing musim. Pada musim hujan debit rata – rata = 13706,3333 Liter, Musim kemarau I = 18361,3333 Liter, Musim kemarau II = 9784,8333 Liter. Sebelum di optimasi pada daerah tersebut memiliki prosentase untuk daerah yang ditanam pada musim hujan 98% padi, 1% jagung, 1% cabai dan jumlah variabel bebas 3, jumlah variabel pembatas 7 Pada musim kemarau I prosentase yang ditanam 10% padi, 90% jagung, 0% cabai dan jumlah variabel bebas 3, jumlah variabel pembatas 8. Musim kemarau II prosentase yang ditanam 10% padi, 30% jagung, 60% cabai dan jumlah variabel bebas 3, jumlah pembatas 8. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan sebelum dioptimasi pada musim hujan Rp. 6.437.904.235, musim kemarau I Rp. 6.416.872.374, musim kemarau II Rp. 13.219.975.106. Hasil keuntungan dan luas lahan sesudah optimasi musim hujan dengan lahan tanam padi = 105,6 Ha; cabai = 68,64 Ha; jagung = 1,76 Ha dengan jumlah keuntungan produksi sebesar Rp. 11.657.937.694,97. Pada musim kemarau I dengan lahan tanam padi = 17,6 Ha; cabai = 0 Ha; jagung = 158,4 Ha dengan jumlah keuntungan produksi sebesar Rp. 6.416.871.713,87. Pada musim kemarau II dengan lahan tanam padi = 17,6 Ha; cabai = 105,6 Ha; jagung = 52,8 Ha dengan jumlah keuntungan produksi sebesar = Rp. 14.580.599.688,54. Dari data diatas selisih keuntungan sesudah dan sebelum optimasi adalah pada musim hujan Rp.5.220.033.460; musim kemarau I Rp. 660; musim kemarau II Rp. 1.360.624.583.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091910301074;
dc.subjectOptimasi Pola Tata Tanam Daerah Irigasien_US
dc.titleOptimasi Pola Tata Tanam Daerah Irigasi Gunung Piring Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Menggunakan Program Linieren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record