PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT ( DI KELAS VII SMP SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012
Abstract
Salah satu cara meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan penguasaan
terhadap ilmu pengetahuan khususnya matematika. Peningkatan penguasaan
matematika tidak lepas dari proses belajar mengajar di sekolah. Langkah pertama
untuk meningkatkan penguasaan tersebut adalah dengan menumbuhkan motivasi
pada diri siswa. Salah satu strategi yang cocok untuk meningkatkan motivasi siswa
agar belajar lebih aktif adalah dengan melakukan variasai pembelajaran matematika
yaitu dengan melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT
NHT
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Selama proses pembuatan perangkat pembelajaran, peneliti juga mendesain
dan mengembangkan lembar validasi, lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang
akan digunakan selama pembelajaran berlangsung, dan angket respon siswa. Validasi
perangkat dilakukan oleh 1 Dosen Matematika FKIP Universitas Jember yaitu Drs.
Totok Bara Setiawan, M.Si dan 2 guru matematika SMP Negeri 5 Jember yaitu Ir.
Djarot Martono H., A.Md., Pd dan Mohamad Subarno, S.Pd., M.Pd.
Hasil validasi perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
minat siswa terhadap pembelajaran, serta angket respon guru dalam pembelajaran
telah memenuhi kriteria kevalidan atau kelayakan dengan skor 0,86 dan 0,95.
Perangkat dan instrumen tersebut dikatakan valid atau layak karena skor atau
koefisien validitasnya lebih dari 0,60 yang berarti koefisien validitas tinggi atau
sangat tinggi.
Langkah setelah validasi adalah uji coba perangkat. Uji coba dilaksanakan
pada tanggal 27 April 2012 sampai 5 Juni 2012 di SMP Negeri 5 Jember kelas VII A
dan VII D. Adapun data yang diperoleh adalah aktivitas guru di kelas VII A dalam
menerapkan pembelajaran matematika di dalam kelas pada pertemuan pertama
sampai pertemuan keenam mencapai 88,17%, sedangkan aktivitas guru di kelas VII D
dalam menerapkan pembelajaran matematika di dalam kelas pada pertemuan pertama
sampai pertemuan keenam mencapai 92,17%. Pada pertemuan di kelas VII D artinya
menunjukkan kategori cukup baik dalam peningkatan aktivitas guru setiap kali
pertemuan. Dengan demikian aktivitas guru dapat dikatakan telah sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran matematika di dalam kelas. Sedangkan keaktifan
siswa kelas VII A pada pembelajaran pertama sampai enam mencapai 83,18% dan
siswa kelas VII D pada pertemuan pertama sampai enam mencapai 83,74%.
Persentase keaktifan tersebut menunjukkan kategori baik dan sangat baik, artinya
sebagian besar siswa aktif mengikuti pembelajaran matematika di dalam kelas. Hasil
belajar menunjukkan peningkatan nilai rata-rata hasil tes akhir siswa kelas VIIA
mencapai 75,66 dan tidak lebih dari 13% siswa mendapat nilai ujian kurang dari 70