ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI JAMBU METE (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)
Abstract
Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas merupakan salah satu desa yang mengusahakan tanaman jambu mete dengan tingkat produksi terbesar di Kabupaten Jember. Tanaman jambu mete merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki potensi dan nilai ekonomis yang tinggi karena memiliki karakteristik wilayah yang sesuai, pangsa pasar dan nilai tambah yang relatif besar dalam produk nasional. Prospek usaha budidaya jambu mete adalah cukup cerah dengan permintaan yang terus meningkat dan harga yang relatif baik serta tidak begitu berfluktuasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui tingkat pendapatan pada usahatani jambu mete; (2) mengetahui kelayakan usahatani jambu mete secara finansial dan (3) mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan pada usahatani jambu mete. Penelitian dilakukan di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember. Penentuan lokasi penelitian adalah secara sengaja (purposive ). Metode pengambilan contoh dalam penelitian ini menggunakan Disproportionate Stratified Random Sampling dengan jumlah responden sebanyak 45 orang. Data yang digunakan sebagian besar adalah data primer dan ditunjang oleh data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah: (1) analisis pendapatan dengan menggunakan compounding factor ; (2) analisis kelayakan finansial (NPV, Net B/C, Gross B/C, IRR, Payback Period dan analisis sensitivitas) dan (3) analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu program SPSS metode backward . Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) tingkat pendapatan pada usahatani jambu mete adalah menguntungkan petani dengan nilai pendapatan sekarang sebesar Rp 5.265.068,- pada tingkat suku bunga 15%; (2) usahatani jambu mete secara finansial layak diusahakan dengan nilai NPV sebesar Rp 1.131.690,-, Net B/C sebesar 1,67, Gross B/C sebesar 1,36, IRR sebesar 22%, jangka waktu pengembalian modal adalah 15,5 tahun dan usahatani jambu mete tidak peka terhadap penurunan harga output produksi dan kenaikan biaya variabel masing-masing sebesar 10% dan (3) faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jambu mete adalah biaya produksi, harga jual dan jumlah produksi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]