Show simple item record

dc.contributor.authorDIAN NIRMALA SARI
dc.date.accessioned2014-01-18T05:38:54Z
dc.date.available2014-01-18T05:38:54Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM031610101017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16928
dc.description.abstractKaries gigi merupakan proses demineralisasi enamel yang disebabkan oleh suatu interaksi antara mikroorganisme, saliva, dan bagian-bagian yang berasal dari makanan dan enamel. Makanan yang memerlukan pengunyahan akan meningkatkan aliran saliva dan dapat mencegah karies gigi. Oleh karena itu diperlukan upaya meningkatkan faktor pencegah alami dengan jalan meningkatkan konsentrasi kalsium dalam rongga mulut agar proses demineralisasi dapat ditekan dan remineralisasi dapat ditingkatkan. Keju adalah salah satu jenis makanan yang mengandung kalsium. Menurut beberapa penelitian biskuit yang mengandung keju dapat meningkatkan konsentrasi kalsium, mengembalikan pH saliva dalam level yang aman dan meningkatkan produksi saliva setelah mengkonsumsinya. Dalam biji cokelat juga mengandung ion kalsium, namun cokelat dengan penambahan gula dapat berperan dalam menunjang terjadinya karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi cokelat dan keju terhadap konsentrasi kalsium pada saliva serta untuk mengetahui perbedaan konsentrasi kalsium saliva setelah mengkonsumsi coklat dan keju. Jenis penelitian ini eksperimental laboratoris, dengan desain penelitian post test control group design yang dilakukan di Laboratorium Biologi Mulut Fakultas Kedokteran Gigi dan Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember. Jumlah sampel sebanyak 10 subyek yang sesuai dengan kriteria sampel. Subyek diinstruksikan mengunyah tampon selama 5 menit sebagai kontrol dan 10 menit kemudian, sampel meludah dan ditampung dalam pot obat. Setelah itu diukur konsentrasi kalsium salivanya. Mengkonsumsi cokelat dan keju dilakukan berturut-turut pada hari kedua dan ketiga. vii Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan rata-rata konsentrasi kalsium saliva setelah mengunyah tampon (kontrol), mengkonsumsi cokelat dan keju yaitu berturut-turut sebesar 3,07606; 4,17877 dan 4,69347. Uji statistik One Way Anova menunjukkan ada perbedaan yang berarti pada konsentrasi kalsium saliva setelah mengkonsumsi cokelat dan keju dibandingkan dengan kontrol. Tetapi tidak ada perbedaan yang berarti antara setelah mengkonsumsi cokelat dan keju. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa data dan pembahasan adalah terdapat pengaruh antara konsumsi cokelat dan keju terhadap konsentrasi kalsium saliva dan tidak ada perbedaan yang berarti dari konsentrasi kalsium saliva antara setelah mengkonsumsi cokelat dan keju.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101017;
dc.subjectKONSUMSI COKELAT DAN KEJU TERHADAP KONSENTRASI KALSIUM (Ca)en_US
dc.titlePENGARUH KONSUMSI COKELAT DAN KEJU TERHADAP KONSENTRASI KALSIUM (Ca) PADA SALIVAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record