PENGARUH KONSUMSI COKELAT DAN KEJU TERHADAP KONSENTRASI KALSIUM (Ca) PADA SALIVA
Abstract
Karies gigi merupakan proses demineralisasi enamel yang disebabkan oleh
suatu interaksi antara mikroorganisme, saliva, dan bagian-bagian yang berasal dari
makanan dan enamel. Makanan yang memerlukan pengunyahan akan meningkatkan
aliran saliva dan dapat mencegah karies gigi. Oleh karena itu diperlukan upaya
meningkatkan faktor pencegah alami dengan jalan meningkatkan konsentrasi kalsium
dalam rongga mulut agar proses demineralisasi dapat ditekan dan remineralisasi dapat
ditingkatkan. Keju adalah salah satu jenis makanan yang mengandung kalsium.
Menurut beberapa penelitian biskuit yang mengandung keju dapat meningkatkan
konsentrasi kalsium, mengembalikan pH saliva dalam level yang aman dan
meningkatkan produksi saliva setelah mengkonsumsinya. Dalam biji cokelat juga
mengandung ion kalsium, namun cokelat dengan penambahan gula dapat berperan
dalam menunjang terjadinya karies.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi
cokelat dan keju terhadap konsentrasi kalsium pada saliva serta untuk mengetahui
perbedaan konsentrasi kalsium saliva setelah mengkonsumsi coklat dan keju.
Jenis
penelitian ini eksperimental laboratoris, dengan desain penelitian post test control
group design yang dilakukan di Laboratorium Biologi Mulut Fakultas Kedokteran
Gigi dan Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember. Jumlah sampel
sebanyak 10 subyek yang sesuai dengan kriteria sampel. Subyek diinstruksikan
mengunyah tampon selama 5 menit sebagai kontrol dan 10 menit kemudian, sampel
meludah dan ditampung dalam pot obat. Setelah itu diukur konsentrasi kalsium
salivanya. Mengkonsumsi cokelat dan keju dilakukan berturut-turut pada hari kedua
dan ketiga.
vii
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan rata-rata konsentrasi
kalsium saliva setelah mengunyah tampon (kontrol), mengkonsumsi cokelat dan keju
yaitu berturut-turut sebesar 3,07606; 4,17877 dan 4,69347. Uji statistik One Way
Anova menunjukkan ada perbedaan yang berarti pada konsentrasi kalsium saliva
setelah mengkonsumsi cokelat dan keju dibandingkan dengan kontrol. Tetapi tidak
ada perbedaan yang berarti antara setelah mengkonsumsi cokelat dan keju.
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa data dan pembahasan adalah
terdapat pengaruh antara konsumsi cokelat dan keju terhadap konsentrasi kalsium
saliva dan tidak ada perbedaan yang berarti dari konsentrasi kalsium saliva antara
setelah mengkonsumsi cokelat dan keju.