STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON SELAMA MASA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei B.) PADA TAMBAK DI KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Fitoplankton merupakan organisme autotrof dalam perairan yang memiliki
peran penting salah satunya melalui proses fotosintesis sebagai penyuplai oksigen di
perairan. Selain itu, ketersediaan unsur hara dalam perairan termasuk tambak
mendukung pembentukan biomassa fitoplankton yang berperan sebagai pakan alami
bagi benih udang ataupun zooplankton dalam proses rantai makanan. Akan tetapi
adanya kelimpahan nutrien yang berasal dari sisa pakan udang dalam satu siklus
budidaya akan menyebabkan kelimpahan fitoplankton yang tinggi dan akan
berdampak buruk bagi ekosistem perairan yang meliputi ledakan populasi (blooming)
dan perubahan komposisi sruktur komunitas fitoplankton. Hal tersebut dapat
mengganggu stabilitas ekosistem perairan dan dapat mengancam keberlanjutan
kegiatan budidaya karena secara langsung ataupun tidak langsung akan
mempengaruhi tingkat kelulushidupan (survival rate) dari kultivan yang
dibudidayakan seperti yang sedang terjadi di Kabupaten Banyuwangi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi, kelimpahan, dan keanekaragaman
jenis fitoplankton selama masa budidaya Udang Vaname pada tambak di Kecamatan
Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai pengembangan ilmu dalam pemanfaatan fitoplankton sebagai indikator
biologis yang terkait pada perubahan kualitas air pada budidaya tambak udang.
Jenis penelitian ini adalah observasional (deskriptif). Penelitian dilaksanakan
pada Tambak Udang Vaname yang meliputi tiga stasiun pada kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi. Proses pengumpulan data dilakukan selama masa budidaya
Udang Vaname yaitu pada day of culture (DOC) 30, 55, dan 80 hari. Selanjutnya
proses pengambilan sampel dilaksanakan dalam dua tahap yaitu pengamatan secara
langsung di lokasi stasiun untuk pengamatan faktor abiotik sebagai data pendukung
analisis dan pengamatan laboratorium untuk pengamatan identifikasi komposisi
fitoplankton. Data yang diperoleh yaitu berupa data komposisi jenis dan jumlah
individu fitoplankton. Selanjutnya dari data tersebut dianalisis untuk diperoleh namanama
genus dan diklasifikasikan berdasarkan kelas. Dari informasi tersebut
selanjutnya dianalisis kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur komunitas fitoplankton selama
masa budidaya Udang Vaname di ketiga stasiun penelitian memperlihatkan hasil
yang tidak begitu mencolok. Komposisi fitoplankton penyusun komunitas pada
ketiga stasiun penelitian mendapatkan 22 genus fitoplankton dari 5 kelas yaitu
Cyanophyceae, Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Euglenophyceae, dan
Dinophyceae. Kelimpahan fitoplankton pada ketiga stasiun penelitian menunjukkan
nilai yang berbeda dan berfluktuatif, terutama pada stasiun I memiliki nilai
kelimpahan tertinggi yang berbeda pada setiap pengambilan sampel. Selanjutnya
nilai keanekaragaman fitoplankton memiliki karakteristik yang sama di ketiga
stasiun, yaitu semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kultur. Pada
stasiun I dan II memiliki karakteristik nilai keanekaragaman yang sama yaitu
meningkat hingga DOC 55 hari dan menurun kembali sampai akhir pengambilan
sampel. Sedangkan pada stasiun III nilai keanekaragamannya menurun pada DOC 55
hari lalu meningkat drastis pada akhir pengambilan sampel.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu didapatkan 22 genus fitoplankton dari 5
kelas yang terdiri atas Cyanophyceae, Bacillariophyceae, Chlorophyceae,
Euglenophyceae, dan Dinophyceae. Nilai kelimpahan fitoplankton pada ketiga
stasiun penelitian menunjukkan nilai yang berbeda dan berfluktuatif. Nilai
keanekaragaman fitoplankton memiliki karakteristik yang sama di ketiga stasiun,
yaitu semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kultur.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]