Show simple item record

dc.contributor.authorKHUSNUL KHATIMAH
dc.date.accessioned2014-01-17T07:21:15Z
dc.date.available2014-01-17T07:21:15Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM030210302007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16234
dc.description.abstractIkhwanul Muslimin (The Moslem Brothers) atau Persaudaraan Muslim merupakan salah satu organisasi yang menggunakan ideologi Islam sebagai landasan pergerakannya. Organisasi ini menyerukan pada penduduk Mesir yang mayoritas beragama Islam untuk mendirikan negara Islam Mesir. Mereka menganggap bahwa selama ini pemerintah yang berkuasa selalu memisahkan antara kepentingan agama dan kepentingan kerajaan (politik). Gerakan Ikhwanul Muslimin turut menentukan dan mewarnai dinamika politik Mesir dari sejak awal didirikan tahun 1928 hingga masa-masa pemerintahan selanjutnya (Gamal Abdul Nasser, Anwar Sadat, dan Husni Mubarak), bahkan Ikhwanul Muslimin turut mendukung Kudeta Perwira Bebas yang dipimpin Gamal Abdul Nasser. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji sejarah berdirinya Ikhwanul Muslimin, perkembangan gerakannya. Selain itu juga berusaha mendiskripsikan reaksi pemerintaah Mesir terhadap gerakan Ikhwanul Muslimin. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah latar belakang dan sejarah berdirinya Ikhwanul Muslimin? 2)Bagaimanakah perkembangan Gerakan Ikhwanul Muslimin? 3)Bagaimanakah reaksi pemerintah Mesir terhadap Gerakan Ikhwanul Muslimin? Untuk meneliti masalah tersebut digunakan metode penelitian Sejarah yang terdiri dari empat langkah, yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ikhwanul Muslimin yang didirikan pada tahun 1928 oleh Hasan Al-Banna, seorang tokoh yang pemikirannya diwarnai oleh gaung pemikiran tokoh-tokoh pembaharu sebelumnya seperti Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rashid Ridha. Secara garis besar dapat dilihat sebagai respon terhadap krisis modernitas, dominasi Barat atas daerah-daerah yang mayoritas berpenduduk Muslim, dekadensi moral, dan krisis sosio politik akibat runtuhnya Khilafah Islamiah di Turki sebagai akibat dari revolusi Kemal Attaturk (Mustafa Kemal Pasha). Hal yang tidak kalah penting bagi lahirnya Ikhwanul Muslimin juga karena terinspirasi oleh gerakan Islam sebelumnya yaitu gerakan Wahabi yang ada di jazirah Arab. Dengan kaderisasi sistem sel yang diterapkan dalam gerakan tarbiyah, Organisasi ini berkembang pesat di negara Mesir, dan pengaruhnya meluas di berbagai negara seperti Aljazair, Suriah, Sudan, Yordania, Libanon dan Iraq serta beberapa negara lain di dunia. Reaksi pemerintah Mesir terhadap Ikhwanul Muslimin mengalami pasang-suruten_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries030210302007;
dc.subjectGERAKAN IKHWANUL MUSLIMIN DI MESIRen_US
dc.titleGERAKAN IKHWANUL MUSLIMIN DI MESIR TAHUN 1928-1970en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record