dc.description.abstract | Erodibilitas tanah adalah kepekaan tanah terhadap erosi. Tanah yang
erodibilitasnya tinggi akan banyak menderita atau terkena erosi, bila dibandingkan
dengan tanah yang erodibilitasnya rendah. Faktor-faktor yang berpengaruh pada
ketahanan tanah antara lain tekstur tanah, stabilitas agregat, kapasitas infiltrasi,
tahanan gesekan tanah dan kandungan bahan organik.
Tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya erodibilitas tanah dan faktor
dominan yang mempengaruhi tingkat erodibilitas tanah tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap persiapan meliputi
pengumpulan data dalam bentuk diskripsi mengenai daerah penelitian, pembuatan
Satuan Pemetaan Terkecil (SPT), penentuan lokasi pengambilan contoh tanah.
Tahap pelaksanaan meliputi pengambilan contoh tanah, analisis struktur tanah
secara kualitatif, analisis contoh tanah di laboratorium berupa tekstur tanah,
permeabilitas tanah dan bahan organik. Metode penetapan nilai erodibilitas tanah
(K) berdasarkan rumus Wischmeier and Smith (1978) dan selanjutnya
diklasifikasikan berdasarkan kelas erodibilitas tanah di Indonesia menurut Utomo
(1985). Tahap penyelesaian adalah pembuatan peta erodibilitas tanah
menggunakan software Visio Drawing Version 2002.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah Pakem mempunyai kriteria
erodibilitas tanah yang bervariasi, yaitu mulai rendah (0,10 – 0,15), sedang (0,20 –
0,25), agak tinggi (0,25 – 0,30) dan sangat tinggi (>0,35). Faktor yang dominan
mempengaruhi tingkat erodibilitas adalah debu kemudian diikuti oleh lempung
struktur, bahan organic, permeabilitas tanah dan pasir halus. Tindakan konservasi
yang perlu dilakukan adalah pembuatan teras pada lereng yang curam, sedangkan
pada daerah hutan lindung yaitu berupaya melakukan pencegahan terhadap
pembukaan lahan baru bagi pertanian pada kawasan hutan lindung meliputi;
penutup lahan, lereng, erosi dan manajemen, sedangkan pada kawasan budidaya
pertanian meliputi; lereng, erosi, dan manajemen. | en_US |