Show simple item record

dc.contributor.authorLILI SETIYOWATI
dc.date.accessioned2014-01-17T05:52:27Z
dc.date.available2014-01-17T05:52:27Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM011610101042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15961
dc.description.abstractPertumbuhan dan perkembangan bayi secara normal termasuk gigi dan mulutnya, perlu dukungan nutrisi (gizi) yang cukup. Namun tidak hanya nutrisi saja yang perlu diperhatikan, tetapi kita juga harus memperhatikan cara mengkonsumsi makanan, jenis makanan dan komposisi gizi sesuai Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan. Karena hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan dan kesehatan mulut serta pertumbuhan sistem geligi sulung khususnya pada fase erupsi gigi sulung pertama lebih erat hubungannya dengan sistim pencernaan daripada dengan sistim kerangka. Makanan pokok bayi ada dua macam yaitu ASI dan PASI yang keduanya memiliki komposisi gizi yang berbeda, hal ini akan berpengaruh pada fase erupsi gigi sulung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah gigi insisif sulung yang telah erupsi antara pemberian ASI eksklusif dan PASI pada bayi usia 12 bulan. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari, yaitu di Posyandu Puskesmas Pembantu Tegal Gede Kelurahan Tegal Gede Kabupaten Jember pada bulan Juni sampai bulan Juli 2005. Populasi penelitian adalah bayi yang berusia 12 bulan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey dengan metode cross sectional. Untuk mengetahui perbedaan jumlah gigi insisif sulung yang telah erupsi antara pemberian ASI eksklusif dan PASI pada bayi usia 12 bulan dianalisa menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara rata-rata jumlah gigi insisif sulung yang telah erupsi pada kelompok ASI eksklusif sebesar 7,64 dan pada kelompok PASI sebesar 5,64. Persentase jumlah gigi insisif sulung pertama bawah kanan, insisif pertama bawah kiri, insisif pertama atas kanan, insisif pertama atas kiri, insisif kedua bawah kanan, insisif kedua bawah kiri, insisif kedua atas kanan, insisif kedua atas kiri yang telah erupsi pada kelompok ASI masingmasing sebesar 100%, 100%, 100%, 100%, 77%, 77%, 100%, 100% dan pada kelompok PASI masing-masing sebesar 100%, 82%, 82%, 82%, 45%, 45%, 59%, 64%, terdapat perbedaan yang bermakna persentase jumlah gigi insisif sulung yang telah erupsi, pada kelompok ASI lebih banyak dibandingkan kelompok PASI. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa data dan pembahasan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan jumlah gigi insisif sulung yang telah erupsi antara pemberian ASI eksklusif dan PASI. Bayi yang diberi ASI memiliki rata-rata jumlah gigi insisif sulung yang telah erupsi sebanyak 7,64 dan bayi dengan pemberian PASI sebanyak 5,64.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011610101042;
dc.subjectPERBEDAANen_US
dc.titlePERBEDAAN JUMLAH GIGI INSISIF SULUNG YANG TELAH ERUPSI ANTARA PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DAN PENGGANTI AIR SUSU IBU (PASI) (Studi Pada Bayi Usia 12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record