Show simple item record

dc.contributor.authorMega Silvia
dc.date.accessioned2013-11-15T02:09:42Z
dc.date.available2013-11-15T02:09:42Z
dc.date.issued2013-11-15
dc.identifier.nimNIM070110201061
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1579
dc.description.abstractBudaya yang berbentuk sastra lisan disebarkan oleh masyarakatnya dari generasi ke generasi. Sastra lisan adalah kesusastraan yang mencakup ekspresi kesusastraan warga atau kebudayaan yang disebarkan dan diturunkan secara lisan, dari mulut ke mulut (Hutomo, 1991:1). Menurut Endraswara (2004:150-152) pada dasarnya manusia adalah homo fabulans, yaitu makhluk yang gemar bercerita atau bersastra. Hakikat manusia sebagai homo ludens dan homo fabulans sering mempengaruhi manusia lebih tertarik pada sastra lisan daripada sastra tulis. Di samping itu, sastra lisan menarik dan unik sehingga biasanya peneliti terhibur. Dalam sastra lisan ada unsur pelestarian, pengungkapan lisan, dan pendokumentasian, sehingga peneliti mendapat hiburan kejiwaan ketika memasuki khazanah sastra lisan. Oleh karena itu, sastra lisan lebih menarik daripada sastra tulis karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang suka bersastra.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070110201061;
dc.subjectSYAIR, KESENIAN SAMMANen_US
dc.titleSYAIR-SYAIR DALAM KESENIAN SAMMAN DI PROBOLINGGO: KAJIAN STRUKTUR, FORMULA, DAN FUNGSIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record