SYAIR-SYAIR DALAM KESENIAN SAMMAN DI PROBOLINGGO: KAJIAN STRUKTUR, FORMULA, DAN FUNGSI
Abstract
Budaya yang berbentuk sastra lisan disebarkan oleh masyarakatnya dari
generasi ke generasi. Sastra lisan adalah kesusastraan yang mencakup ekspresi
kesusastraan warga atau kebudayaan yang disebarkan dan diturunkan secara lisan,
dari mulut ke mulut (Hutomo, 1991:1). Menurut Endraswara (2004:150-152) pada
dasarnya manusia adalah homo fabulans, yaitu makhluk yang gemar bercerita atau
bersastra. Hakikat manusia sebagai homo ludens dan homo fabulans sering
mempengaruhi manusia lebih tertarik pada sastra lisan daripada sastra tulis. Di
samping itu, sastra lisan menarik dan unik sehingga biasanya peneliti terhibur.
Dalam sastra lisan ada unsur pelestarian, pengungkapan lisan, dan
pendokumentasian, sehingga peneliti mendapat hiburan kejiwaan ketika
memasuki khazanah sastra lisan. Oleh karena itu, sastra lisan lebih menarik
daripada sastra tulis karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang suka
bersastra.