• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Gugatan Akibat Wanprestasi Dalam Perjanjian Jual Beli Yang Melanggar Kompetensi Relatif

    Thumbnail
    View/Open
    gdlhub- (6)xx_1.pdf (670.7Kb)
    Date
    2014-01-17
    Author
    JOKO WICAKSONO
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah metode pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Hasil pembahasan penelitian ini: jika terjadi wanprestasi dalam suatu perjanjian, maka pihak kreditur menuntut debitur melalui pengadilan dan/atau arbitrase untuk meminta pelaksanaan perjanjian atau meminta ganti rugi berupa biaya, kerugian dan bunga. Pada perjanjian untuk memberikan barang tertentu, jika debitur lalai menyerahkan barang yang bersangkutan, maka barang itu semenjak perjanjian dilakukan menjadi tanggungan debitur dan jika perjanjian itu berupa perjanjian timbal balik, maka kreditur dapat menuntut pembatalan perjanjian dengan atau tanpa disertai dengan tuntutan ganti rugi. Akibat hukum terhadap pengajuan suatu gugatan yang melanggar kompetensi relatif, maka pengadilan tersebut tidak berwenang mengadili dan gugatan harus ditolak. Agar gugatan tidak melanggar kompetensi relatif, maka gugatan harus diajukan ke pengadilan negeri tempat tinggal tergugat. Pasal 118 ayat (1) H.I.R asasnya adalah “yang berwenang adalah pengadilan negeri tempat tinggal tergugat” dalam bahasa latin dikenal dengan sebutan “Actor Sequitur Forum Rei”. Berdasarkan asas ini, telah ditentukan batas kewenangan relatif badan peradilan untuk memeriksa suatu sengketa perdata, yang berwenang mengadili adalah pengadilan negeri tempat tinggal tergugat. Ratio decidendi putusan M.A.R.I No. 125 PK/Pdt/2006 yaitu alasan peninjauan kembali yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali “tidak dapat dibenarkan” karena tidak memenuhi kriteria yang disyaratkan Pasal 67 huruf (f) UU No. 3 Th 2009. Saran dari penulis yaitu: dalam membuat perjanjian sebaiknya para pihak tetap menjunjung tinggi itikad baik dan konsisten sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi konflik yang menyebabkan kerugian bagi para pihak itu sendiri, hakim badan peradilan umum hendaknya harus cermat dalam menerima perkara agar dapat mengetahui berwenang atau tidak dalam memeriksa dan memutus perkara, hakim dalam memutus segala perkara hendaknya putusan itu sesuai dengan keyakinannya dan sekaligus memberi keadilan bagi para pihak yang berperkara.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15618
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15287]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository