• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    INHIBISI EKSTRAK DAUN BELUNTAS Pluchea indica (L.) Less TERHADAP INDEKS ADHESI Streptococcus mutans PADA NEUTROFIL

    Thumbnail
    View/Open
    Tectona Eka Ningtyas_1.pdf (235.1Kb)
    Date
    2014-01-17
    Author
    Tectona Eka Ningtyas
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Obat-obat alami diakui masyarakat berperan dalam berbagai upaya pemeliharaan, peningkatan dan pemulihan kesehatan maupun pengobatan penyakit didasarkan atas pertimbangan bahwa obat-obat alami dapat mèmpengaruhi mekanisme pertahanan alamiah tubuh. Tanaman beluntas (Pluchea indica [L] Less) memiliki khasiat yang beragam. Daun beluntas mengandung flavonoid yang dikenal luas sebagai bahan antiinflamasi dan antioksidan. Neutrofil merupakan sel darah putih yang berperan penting dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap invasi bakteri yang berperan pada reaksi akut terhadap suatu inflamasi. Akumulasi dan penempelan neutrofil pada permukaan endotel terjadi karena adanya molekul adhesi yang dilepaskan endotel akibat pengaruh IL-1 yang diproduksi neutrofil. Streptococcus mutans merupakan bakteri penyebab utama timbulnya karies gigi dan dapat menyebabkan endokarditis. Adanya trauma, misalnya ketika menyikat gigi dan mengunyah makanan, dapat mendorong S. mutans masuk ke dalam darah paling tidak 40% ketika menyikat gigi, 60% setelah dicabut gigi dan 88% setelah bedah periodontal. S. mutans merupakan bakteri yang memiliki kemampuan untuk menempel pada sel inang tergantung struktur atau molekul yang memiliki daya adhesi yang disebut adhesin. Adhesin tersebut memungkinkan organisme tersebut menempel pada reseptor, termasuk membran sel neutrofil. Berdasarkan adanya kandungan flavonoid yang dimiliki oleh tanaman beluntas pada uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana daun beluntas dapat mempengaruhi respon inflamasi dari sel radang neutrofil yang sebelumnya dipapar oleh S. mutans secara in-vitro. vii viii Adapun rancangan pada penelitian ini adalah penelitian dengan kelompok kontrol The Post Test Only Control Group Design. Sampel dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok (K1) adalah kelompok kontrol yang terdiri dari neutrofil murni yang diberikan media HBSS. Kemudian kelompok P (perlakuan) terdiri dari kelompok isolat neutrofil yang diberi ekstrak daun beluntas. Untuk kelompok kelompok P1 diberikan ektrak daun beluntas 25%, berturut-turut kelompok P2 diberikan ektrak daun beluntas 50%, kelompok P3 diberikan ektrak daun beluntas 75% dan kelompok P4 diberikan ektrak daun beluntas 100%. Adapun prosedur penelitian dibagi menjadi 6 bagian, yaitu preparasi ekstrak daun beluntas, preparasi subkultur S. mutans, pengambilan isolat neutrofil dan perlakuan uji indeks adhesi. Dalam penelitian ini, data yang didapatkan dianalisa menggunakan uji statistik parametrik yaitu uji kolmogorov smirnov untuk uji normalitas dan dilakukan uji statistik parametrik, yaitu one way anova serta apabila terdapat perbedaan nyata (p<0,05) dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol dimana sel neutrofil tanpa inkubasi ekstrak berbeda bermakna dengan kelompok sel neutrofil yang diinkubasi ekstrak beluntas. Secara mikroskopis menggunakan mikroskop inverted dengan pembesaran 400x menggambarkan pengaruh ekstrak daun beluntas pada indeks adhesi, dimana semakin tinggi konsentrasi esktrak daun beluntas yang diinkubasi, semakin tampak utuh membran sel neutrofil dan semakin sedikit S. mutans yang melekat pada sel neutrofil. Bisa dilihat bahwa pada kontrol dimana sel tidak diinkubasi dengan ekstrak daun beluntas, beberapa sel neutrofil tampak lisis dan membrannya pecah. Kemudian dilakukan inokulasi S. mutans di media agar BHIA. Ternyata didapatkan efek dari ekstrak beluntas selain sebagai antiinflamasi ternyata menambah kemampuan mikrobisidal neutrofil terhadap S. mutans yang berpengaruh besar terhadap adhesi S. mutans terhadap neutrofil. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun beluntas konsentrasi 25%, 50% 75%, dan 100% berpengaruh terhadap perbedaan indeks adhesi S. mutans terhadap neutrofil. Sedangkan
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15596
    Collections
    • UT-Faculty of Dentistry [2124]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository