Show simple item record

dc.contributor.authorArum Wismaningsih
dc.date.accessioned2014-01-16T09:54:23Z
dc.date.available2014-01-16T09:54:23Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM031810401011
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15432
dc.description.abstractAir merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Salah satu sumber air yang memiliki manfaat besar bagi manusia adalah air sungai. Oleh karena itu, air harus bebas dari pencemaran. Sungai sering mendapat masukan materi-materi yang berpotensi sebagai polutan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air sungai tersebut. Untuk mengetahui bagaimana kualitas air sungai, perlu dilakukan pemantauan secara kontinyu. Salah satunya dengan melakukan pengujian tehadap kualitas air secara biologi dengan menggunakan bioindikator. Bioindikator adalah petunjuk biologis baik hewan maupun tumbuhan yang menunjukkan kondisi lingkungan berdasarkan keberadaan dan jumlahnya di lingkungan tersebut. Salah satu bioindikator kualitas perairan adalah makroinvertebrata bentik. Makroinvertebrata bentik adalah hewan tak bertulang belakang yang dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop dan hidup pada substrat dasar perairan. Salah satu sungai yang tercemar berat adalah kali Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air Kali Surabaya berdasarkan indeks keanekaragaman jenis makroinvertebrata bentik. Pengambilan sampel dilakukan di sepanjang kali Surabaya dengan jumlah lokasi pengamatan lima stasiun pada bulan Mei 2007. Alat yang digunakan adalah jaring makroinvertebrata, plot 1 x 1 m 2 , nampan plastik, botol film bekas, pinset, meteran, SCT meter, DO meter, pH meter, turbidimeter, flow meter, pipet, dan mikroskop stereo. Sedangkan bahan yang digunakan adalah alkohol 70% , akuades, vii dan spesimen makroinvertebrata bentik. Metode yang digunakan adalah metode plot. Pada setiap stasiun diletakkan plot secara sistematis, yaitu tepi kiri, tengah, dan tepi kanan dengan jumlah total plot adalah sembilan. Kemudian dilakukan pencatatan data makroinvertebrata bentik dalam plot, pengukuran data pendukung, identifikasi makroinvertebrata bentik, dan analisis data untuk menghitung nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) dan indeks kesamarataan jenis. Selanjutnya nilai H’ digunakan untuk menentukan kualitas air kali Surabaya yang berdasarkan kriteria sebagai berikut: jika H’ < 1 maka tercemar berat, jika H’ = 1,0-1,5 maka tercemar sedang, jika H’ = 1,6-2,0 maka tercemar ringan, dan jika H’ > 2,0 maka tidak tercemar. Berdasarkan kriteria tersebut di atas, stasiun Bambe dikategorikan tercemar ringan sedangkan pada stasiun Mlirip, Perning, Karangpilang, dan Gunung Sari dikategorikan tercemar berat. Hal ini diindikasikan oleh nilai H’ pada stasiun Bambe adalah 1,731 (H’ = 1,6-2,0), sedangkan pada empat stasiun yang lain nilai H’ nya adalah kurang dari satu. Nilai H’ pada stasiun Bambe adalah tertinggi dari empat stasiun yang lain. Hal ini disebabkan karena jumlah jenis makroinvertebrata bentik pada stasiun Bambe adalah lebih banyak dan penyebaran individu setiap jenisnya adalah cenderung lebih merata dibandingkan empat stasiun yang lain. Jenis makroinvertebrata bentik yang paling melimpah di lima stasiun penelitian adalah jenis-jenis yang resisten (toleran) terhadap pencemaran, yaitu Corbicula javanica, Melanoides tuberculata, dan Tubifex tubifex. Kesimpulan yang diperoleh yaitu Berdasarkan nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) makroinvertebrata bentik dari lima stasiun pemantauan, mengindikasikan bahwa kondisi perairan kali Surabaya tercemar berat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031810401011;
dc.subjectKUALITAS AIR KALIen_US
dc.titleANALISIS KUALITAS AIR KALI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN BIOINDIKATOR MAKROINVERTEBRATA BENTIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record