ENERAPAN METODE TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Memahami Uang dan Pe rbankan Kelas X.4 SMA Negeri Umbulsari Tahun Ajaran 2010/2011)
Abstract
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang menggunakan beberapa seni
dan strategi tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dimana
di dalamnya memerlukan beberapa metode dan teknik yang tepat untuk
mendukung suatu pembelajaran yang efektif dan efisien disini peranan seorang
guru dalam pembelajaran sangatlah menentukan tingkat keberhasilan yang akan
dicapai.
Pelaksanaan penelitian ini dirancang dengan beberapa kegiatan yang perlu
dilaksanakan dan hal yang perlu dihindari oleh guru dan siswa. Penelitian ini
dilaksanaan dengan dua siklus dan dalam siklus I dilaksanakan dua pertemuan
yang kegiatannya mengobservasi siswa dan guru dalam melaksanakan
pembelajaran yang menggunakan metode tanya jawab. Adapun kegiatan yang
dilakukan peneliti dalam pelaksanaan pengambilan data observasi dibantu oleh
empat observer yang juga mengamati dan menilai berlangsungnya pembelajaran.
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui penerapan metode tanya jawab
yang dilaksanakan di kelas X.4 dalam pembelajaran ekonomi pada pokok bahasan
memahami uang dan perbankan, disamping itu penelitian ini juga bertujuan
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Selain
itu peneliti dan guru juga menargetkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa
dengan cara dilihat ketuntasan belajar siswa dalam mengerjakan soal-soal yang
diberikan pada saat pelaksanaan observasi prasiklus dan akhir pelaksanaan siklus I
dan siklus II. Keberhasilan evaluasi yang dilaksanakan dengan menggunakan
metode tanya jawab dapat memberikan efek positif terhadap gaya mengajar guru
dan keaktifan siswa.Pelaksanaan siklus I masih menunjukkan tergolong rendah, hal ini
diketahui dari beberapa aspek memperhatikan dan menjelaskan penurunan dari
58.9 menurun menjadi 53.8 atau menurun sebesar 8.65% (kriteria rendah), aspek
bertanya mengalami peningkatan dari 60.6 meningkat menjadi 69.2 atau
meningkat 14.1% (kriteria keaktifan sedang), aspek keaktifan 54.7 meningkat
menjadi 56.4 atau meningkat sebesar 3.10% (kriteria rendah), dan aspek membuat
ringkasan tidak mengalami peningkatan atau tetap. Berdasarkan hasil ini dapat
diartikan bahwa tujuan penelitian yang ingin meningkatkan aktivitas belajar siswa
masih belum tercapai maka peneliti dan guru bermaksud untuk melanjutkan ke
siklus II.
Pelaksanaan siklus II mengutamakan perbaikan-perbaikan terhadap semua
kekurangan dan kelemahan yang ada dalam siklus I. Hasil observasi yang berasal
dari obervasi pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa
mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari beberapa indikator aktivitas belajar
siswa yang diobservasi sudah mengalami peningkatan yang cukup besar sehingga
peneliti dan guru sudah menganggap bahwa penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan belajar siswa sudah tercapai. Disamping itu skor yang diperoleh
guru sudah mendapatkan skor yang maksimal yakni sudah melaksanakan
keterampilan yang ada.
Kebaikan dalam penelitian ini adalah dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa dari kriteria keaktifan yang rendah menjadi kriteria keaktifan yang tinggi.
Hal ini karena cara mengajar dalam proses pembelajaran yang diberikan guru
kepada siswa lebih baik dan ditekankan pada siswa yang kurang aktif jadi
keaktifan secara klasikal dapat tercapai.