PEMBUATAN PRODUK INTERAKSI PROTEIN KORO PEDANG (Canavalia ensiformis L.) DENGAN GUM XANTAN BERDASARKAN PENGARUH VARIASI SUHU DAN LAMA PEMANASAN
Abstract
Koro pedang merupakan salah satu jenis koro-koroan dengan kandungan
protein nabati tinggi (± 24 % pada biji kering) yang bisa digunakan sebagai bahan
tambahan makanan (BTM). Meskipun demikian, protein koro pedang (PKP) pada pH
Isoelektrik (antara pH 3,5-4) memiliki kelarutan rendah. Oleh karena itu PKP
diinteraksikan dengan gum xantan yang merupakan polisakarida yang larut dalam air
dan sangat stabil pada kisaran pH dan temperatur yang luas. Adanya interaksi antara
protein koro pedang (PKP) dengan gum xantan diharapkan mampu meningkatkan
kelarutan protein dan memperbaiki sifat fungsional protein, sehingga memungkinkan
pemanfaatan produk interaksi tersebut menjadi BTM. Salah satu faktor yang
mempengaruhi sifat-sifat produk interaksi koro pedang dengan gum xantan adalah
suhu dan lama pemanasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai suhu dan lama pemanasan dan pengaruhnya terhadap karakteristik produk
interaksi koro pedang-gum xantan sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatannya.
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap percobaan laboratorium
berkesinambungan. Percobaan tahap pertama adalah pembuatan susu koro pedang.
Kemudian pembuatan larutan gum xantan. Selanjutnya pembuatan produk interaksi
PKP-gum xantan. Perlakuan yang dilakukan pada percobaan tahap kedua adalah
pemanasan pada variasi suhu dan lama waktu pemanasan. Perlakuan ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pemanasan terhadap sifat fungsional
protein dari produk interaksi. Analisis sifat fungsional protein meliputi kelarutan
dalam berbagai pH, daya emulsi, Oil Holding Capacity, Water Holding Capacity dan
daya buih. Hasil analisis sifat fungsional protein dibandingkan antar perlakuan
kemudian data yang dihasilkan diuji menggunakan uji deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemanasan pada suhu 70 °C
selama 1,5 jam menghasilkan rendemen tertinggi sebesar (48,40 ± 5,16) %. Kenaikan
suhu dan lama pemanasan berakibat pada menurunnya kelarutan produk interaksi
protein-gum xantan. Kenaikan pH (diatas pH 6,5) mengakibatkan kelarutan semakin
turun. Semakin rendah kelarutan maka semakin rendah kandungan produk interaksi
protein gum xantan yang terlarut. Aktivitas emulsi cenderung meningkat dengan
kenaikan suhu pemanasan sedangkan lama pemanasan menunjukkan aktivitas emulsi
yang hampir sama. Stabilitas emulsi menunjukkan nilai yang hampir sama terhadap
suhu dan lama pemanasan. Nilai OHC cenderung bertambah dengan semakin tinggi
suhu pemanasan. Produk interaksi terbaik dihasilkan dari perlakuan pemanasan pada
suhu 70 °C selama 1,5 jam. Perlakuan tersebut memilki rendemen tertinggi (48,40 ±
5,16) %, dan nilai Oil Holding Capacity tertinggi (1298,22 ± 130,59) %.