KAJIAN POLITIK KUMPULAN PUISI TIRANI KARYA TAUFIQ ISMAIL
Abstract
Karya Sastra merupakan hasil renungan, baik pengalaman maupun
imajinasi pengarang. Seorang pengarang selalu memperhatikan peristiwa hidup
dan mencari ide-ide yang sesuai dengan situasi dan kondisi di jamannya.
Pengalaman, ide dan gagasan adalah bentuk penerapan pengarang dalam
menyesuaikan antara realitas dan karya sastra.
Pada dasarnya karya sastra selalu memberikan kesenangan pada pembaca
sebagaimana yang diungkapkan oleh Horance bahwa seni sastra adalah dulce et
utile, artinya menyenangkan dan bermanfaat (Wellek dan Waren, 1990:25). Selain
menyenangkan, karya sastra juga bermanfaat bagi pembacanya. Sebagai karya
sastra yang puitis, puisi mengandung nilai-nilai keindahan yang khusus. Puisi
berbeda dengan karya sastra yang lain. Keutuhan pengertian puisi tidak lepas dari
ruang lingkup pengertian kesusastraan yaitu tulisan indah yang mempunyai makna
tertentu dan nilai estetis.
Dari segi bentuk fisik yang terlihat dalam karya sastra khususnya puisi
menunjukkan perbedaan dengan prosa dan drama. Pikiran dan perasaan tertentu
tidak hanya dapat diungkapkan dalam wujud prosa dan drama, tetapi pikiran dan
perasaan juga dapat diungkapkan dalam wujud puisi. Puisi merupakan rekaman
dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang
paling berkesan (Pradopo, 2002: 7). Dengan demikian, sebuah puisi itu
merupakan kumpulan dari sistem tanda yang digunakan oleh penyair untuk
mengungkapkan perasaan. Pembaca berusaha memahami makna yang terkandung
dalam puisi.
Sebagai satu bentuk keindahan dalam karya seni, puisi merupakan
ungkapan gejolak hati penyair yang dituangkan dengan wujud utuh, didukung
oleh perasaan, pikiran dan cita-cita. Dengan unsur-unsur tersebut, puisi dapat
menggetarkan jiwa. Puisi yang baik bukan saja merupakan letupan-letupan jiwa
atau perasaan, tetapi juga perpaduan rasa, pikiran dan kehendak yang pada
akhirnya melahirkan satu kepaduan yang disebut keindahan.