DAYA ADHESI Streptococcus mutans PADA NETROFIL YANG DIINKUBASI EKSTRAK POLIFENOL BIJI KAKAO (Theobroma cacao L)
Abstract
Biji tanaman kakao mengandung polifenol sebagai bahan bioaktif yang
berfungsi sebagai antiinflamasi. Polifenol sebagai antiinflamasi mampu menghambat
adhesi bakteri dan sel netrofil saat mengadakan perlekatan pada interaksi hidrofobik
dengan menurunkan hidrofobisitas reseptor pada membran sel karena sifat polifenol
yang hidrofilik. Sel netrofil merupakan pertahanan tubuh non spesifik yang pertama
kali mengatasi adanya antigen diawali dengan perlekatan dan selanjutnya memfagosit
antigen tersebut. Sel netrofil hanya mampu memfagositosit bakteri 3-20 kemudian
akan lisis dan terjadi pengeluaran cairan intraseluler termasuk enzim lisosom
sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan normal sekitarnya. Bakteri S. mutans
merupakan bakteri utama penyebab karies yang mendemineralisasi email gigi hasil
fermentasi asam dan selanjutnya akan menginvasi dentin dan menyebabkan inflamasi
pulpa (pulpitis) pada kondisi lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
polifenol ekstrak biji kakao mampu sebagai antiinflamasi dengan menurunkan
kemampuan adhesi bakteri S. mutans pada sel netrofil.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental labolatoris in vitro dengan
rancangan penelitian dengan kelompok kontrol (The Post Test Only Control Group
Design). Pada penelitian ini digunakan ekstrak polifenol biji kakao konsentrasi 50%
dan 100% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan dalam
empat tahapan, tahapan pertama preparasi polifenol biji kakao untuk mendapatkan
konsetrat polifenol biji kakao. Tahapan kedua yaitu isolasi netrofil yaitu untuk
mendapatkan sel netrofil yang terpisah dari sel-sel darah lain. Tahapan ketiga yaitu
preparasi S. mutans dan tahapan terakhir yaitu perlakuan uji indeks adhesi S. mutans
pada netrofil yang diinkubasi ekstrak polifenol biji kakao. Kemudian dilakukan
penghitungan dengan mengambil 100 sel netrofil pada tiap kelompok sampel dan
vii
dihitung berapa S. mutans yang melekat pada satu sel netrofil. Kemudian dilakukan
analisis statistik parametrik menggunakan uji one way ANOVA, didapatkan hasil
variabel-variabel yang diuji memiliki perbedaan yang bermakna. Dilanjutkan dengan
uji LSD untuk mengetahui perbedaan variabel antar kelompok perlakuan dan
didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada variabel yang diuji.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adhesi S. mutans dengan netrofil pada
kelompok kontrol memiliki rata-rata paling tinggi dibandingkan dengan kelompok
yang diberikan ekstrak polifenol biji kakao. Pada kelompok yang diberikan ekstrak
polifenol biji kakao konsentrasi 100% memiliki keefektifan paling tinggi untuk
menurunkan adhesi S. mutans pada netrofil dibandingkan dengan polifenol 50%.
Polifenol ekstrak biji kakao memiliki pengaruh dalam menurunkan daya adhesi
S. mutans pada sel netrofil. Sel netrofil mengadakan perlekatan dengan S. mutans
melalui interaksi hidrofobik, karena sifat polifenol yang hidrofilik maka polifenol
mampu menurunkan hidrofobisitas membran sel sehingga menghambat perlekatan.
Sel netrofil mampu memfagosit 3-20 bakteri kemudian akan lisis dan terjadi
pengeluaran cairan intraselular termasuk enzim lisosim sebagai enzim pencernaan
akan merusak jaringan normal disekitarnya. Penurunan adhesi S. mutans pada
netrofil, menurunkan jumlah sel netrofil yang lisis sehingga mampu mengurangi
terjadinya perusakan jaringan akibat enzim lisosim yang mencerna jaringan normal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
polifenol ekstrak biji kakao berpengaruh menurunkan daya adhesi S. mutans pada sel
netrofil dengan konsentrasi 100% lebih efektif dibandingkan dengan 50%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]