PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) (Studi Eksperimen pada Pokok Bahasan Konsumsi dan Investasi Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun Ajaran 2010/2011)
Abstract
Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparasional yang bertujuan untuk
mengetahui perbedaaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui
metode diskusi dengan yang diperoleh melalui metode pemecahan masalah pada mata
pelajaran ekonomi pokok bahasan konsumsi dan investasi tahun ajaran 2010/2011.
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Pakusari dimana subyek yang diteliti adalah
siswa kelas X. Metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive area.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 sampai dengan kelas X5. Sampel
yang digunakan adalah kelas X2 sebagai kelas kontrol, yaitu kelas yang
menggunakan metode diskusi dan kelas X4 sebagai kelas eksperimen yaitu kelas
yang menggunakan metode pemecahan masalah. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode tes, observasi, wawancara dan dokumen. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Sebelum melakukan uji t
terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan anova dan dilakukan
uji normalitas menggunakan chi kuadrat.
Aktivitas siswa dalam kelas yang menggunakan metode diskusi secara
keseluruhan memiliki rata-rata skor sebesar 2,70 yang termasuk dalam kriteria cukup
aktif, sedangkan pada metode pemecahan masalah menunjukkan kriteria yang aktif
dengan skor sebesar 2,85. Hasil uji analisis data pada post tes dengan taraf signifikasi
5 % dan d.b. 77 diperoleh ttes = 1,99 yang melebihi harga ttabel = 1,667. Berdasarkan
hasil penghitungan Uji t dapat diketahui bahwa nilai thitung > dari ttabel dengan
demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Hal ini berarti
terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang signifikan melalui
penerapan metode diskusi dan metode pemecahan masalah. Hasil ketuntasan belajar
siswa secara klasikal yang diperoleh melalui metode diskusi sebesar 82,05% dan hasil
belajar siswa yang diperoleh melalui metode pemecahan masalah sebesar 90%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa metode diskusi belum mampu memenuhi kriteria yang
ditentukan oleh SMA Negeri 1 Pakusari yaitu secara klasikal ketuntasan belajar siswa
sebesar 85% sedangkan metode pemecahan masalah sudah memenuhi kriteria yang
ditetapkan.