Show simple item record

dc.contributor.authorRofiatus Sakdiyah
dc.date.accessioned2014-01-15T07:10:51Z
dc.date.available2014-01-15T07:10:51Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM041810201067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14660
dc.description.abstractGenteng merupakan jenis bahan keramik. Keramik berasal dari kata greek yang artinya keramos, yaitu lempung yang dibakar pada temperatur tinggi (lebih dari 1500 0 C) (genteng yaitu bahan yang terbuat dari lempung yang berasal dari pelapukan batuan yang banyak mengandung feldspar). Feldspar tersusun dari silikon dan alumina dengan gabungan atom kalium, natrium, dan kalsium. Bahan keramik merupakan suatu bahan untuk membuat hasil padatan terdiari dari bahan yang sebagian besar komponennya adalah bahan tak organik (porselen, lempung, semen, kaca, foroelektrik, superkonduktor dan sebagainya). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Material Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Jember dan Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Moech Sroejdi Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh substitusi bahan ampas tebu, sekam padi, dan serbuk kayu. Pengujian geneteng keramik campuran diuji dengan kuat tekan dan uji porositas (uji alir) selanjutnya diuji kemudian data tersebut dianalisa dengan mengunakan program excel. Pada penelitian ini ada beberapa jenis bahan sebagai campuran dari bahan genteng yaitu ampas tebu, sekam padi, dan serbuk kayu, dengan harapan mendapatkan genteng yang baik yaitu mempunyai nilai porositas yang rendah dan mempunyai kuat tekan yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai kuat tekan pada genteng dengan adanya substitusi bahan yaitu sekam padi (B): 19,06 kg/m 2 , serbuk kayu (B) 16,26 kg/m 2 viii , serbuk kayu (TB) 13,65 kg/m 2 , ampas tebu (B) 13,46 kg/m 2 , sekam padi (TB) 13,46 kg/m 2 , ampas tebu (TB) 10,84 kg/m 2 , tanpa bahan 11,21 kg/m 2 , sedangkan besar porositas genteng pada pengujian uji alir (waktu tetes) yaitu tidak sejalan dengan kerapatan (massa jenis) genteng. Besarnya tingkat porositas berdasarkan dari uji alir yaitu tanpa bahan 20,42 jam, ampas tebu (TB) 7,27 jam, sekam padi (B) 7,19 jam, sekam padi (TB) 7,12 jam, serbuk kayu (B) 6,52 jam, serbuk kayu (TB) 1,02 jam, dan ampas tebu (B) 1,01 jam. Berdasarkan massa jenis genteng, maka urutan tingkat kerapatan (massa jenis) genteng dari yang paling rapat sampai dengan yang kurang rapat adalah sebagai berikut: dengan substitusi sekam padi (B) sebesar 2,3 ix 3 10× kg/m , tanpa bahan substitusi sebesar 2,2 3 10× kg/m 3 , serbuk kayu (B) sebesar 2,2 3 3 10× kg/m , serbuk kayu (TB) sebesar 2,2 3 10× kg/m 3 , ampas tebu (B) sebesar 2,2 3 10× kg/m , sekam padi (TB) 2,1 3 10× kg/m 3 sebesar, dan ampas tebu (TB) sebesar 2 3 10× kg/m . Bahan yang potensial sebagai bahan substitusi untuk memperbaiki sifat fisis genteng dari hasil penelitian ini adalah sekam padi yang dibakar dibandingkan dengan bahan substitusi yang lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041810201067;
dc.subjectSUBSTITUSI BAHAN AMPAS TEBU, SEKAM PADI , SERBUK KAYU, SIFAT FISIS GENTENG KERAMIK CAMPURANen_US
dc.titlePengaruh Substitusi Bahan Ampas Tebu, Sekam Padi, dan Serbuk Kayu Terhadap Sifat Fisis Genteng Keramik Campuranen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record