Pengaruh Substitusi Bahan Ampas Tebu, Sekam Padi, dan Serbuk Kayu Terhadap Sifat Fisis Genteng Keramik Campuran
Abstract
Genteng merupakan jenis bahan keramik. Keramik berasal dari kata greek
yang artinya keramos, yaitu lempung yang dibakar pada temperatur tinggi (lebih dari
1500
0
C) (genteng yaitu bahan yang terbuat dari lempung yang berasal dari pelapukan
batuan yang banyak mengandung feldspar). Feldspar tersusun dari silikon dan
alumina dengan gabungan atom kalium, natrium, dan kalsium. Bahan keramik
merupakan suatu bahan untuk membuat hasil padatan terdiari dari bahan yang
sebagian besar komponennya adalah bahan tak organik (porselen, lempung, semen,
kaca, foroelektrik, superkonduktor dan sebagainya).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Material Jurusan Fisika
Fakultas MIPA Universitas Jember dan Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Moech Sroejdi Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah
pengaruh substitusi bahan ampas tebu, sekam padi, dan serbuk kayu. Pengujian
geneteng keramik campuran diuji dengan kuat tekan dan uji porositas (uji alir)
selanjutnya diuji kemudian data tersebut dianalisa dengan mengunakan program
excel. Pada penelitian ini ada beberapa jenis bahan sebagai campuran dari bahan
genteng yaitu ampas tebu, sekam padi, dan serbuk kayu, dengan harapan
mendapatkan genteng yang baik yaitu mempunyai nilai porositas yang rendah dan
mempunyai kuat tekan yang tinggi.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai
kuat tekan pada genteng dengan adanya substitusi bahan yaitu sekam padi (B): 19,06
kg/m
2
, serbuk kayu (B) 16,26 kg/m
2
viii
, serbuk kayu (TB) 13,65 kg/m
2
, ampas tebu (B)
13,46 kg/m
2
, sekam padi (TB) 13,46 kg/m
2
, ampas tebu (TB) 10,84 kg/m
2
, tanpa
bahan 11,21 kg/m
2
, sedangkan besar porositas genteng pada pengujian uji alir (waktu
tetes) yaitu tidak sejalan dengan kerapatan (massa jenis) genteng. Besarnya tingkat
porositas berdasarkan dari uji alir yaitu tanpa bahan 20,42 jam, ampas tebu (TB) 7,27
jam, sekam padi (B) 7,19 jam, sekam padi (TB) 7,12 jam, serbuk kayu (B) 6,52 jam,
serbuk kayu (TB) 1,02 jam, dan ampas tebu (B) 1,01 jam.
Berdasarkan massa jenis genteng, maka urutan tingkat kerapatan (massa jenis)
genteng dari yang paling rapat sampai dengan yang kurang rapat adalah sebagai
berikut: dengan substitusi sekam padi (B) sebesar 2,3
ix
3
10× kg/m
, tanpa bahan
substitusi sebesar 2,2
3
10× kg/m
3
, serbuk kayu (B) sebesar 2,2
3
3
10× kg/m
, serbuk
kayu (TB) sebesar 2,2
3
10× kg/m
3
, ampas tebu (B) sebesar 2,2
3
10× kg/m
, sekam
padi (TB) 2,1
3
10× kg/m
3
sebesar, dan ampas tebu (TB) sebesar 2
3
10× kg/m
.
Bahan yang potensial sebagai bahan substitusi untuk memperbaiki sifat fisis
genteng dari hasil penelitian ini adalah sekam padi yang dibakar dibandingkan
dengan bahan substitusi yang lainnya.