PENERAPAN MODEL CIRC DISERTAI MEDIA KARTU KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS IV SDN ANDONGSARI 06 AMBULU TAHUN AJARAN 2011/2012
Abstract
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar matematika siswa merupakan alasan
mengapa kita harus merefleksi setiap kegiatan pembelajaran dikelas. Salah satu cara
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, guru harus berperan aktif untuk
menerapkan model dan menggunakan media pembelajaran supaya materi yang
dianggap sulit oleh kebanyakan siswa bisa terasa sebaliknya. Dalam penyelesaian
soal cerita perkalian dan pembagian, siswa kelas IV SDN Andongsari 06 mengalami
kesulitan. Oleh karena itu, penerapan model CIRC disertai media kartu kerja
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita.
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan penerapan model CIRC dan mengkaji
aktivitas serta ketuntasan belajar siswa.
Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan
model terpadu membaca dan menulis secara kooperatif/kelompok, siswa dibentuk
dalam kelompok yang heterogen 5 orang, guru memberikan soal cerita, siswa bekerja
sama (salah satu membacakan soal, memahami soal, menyelesaikan soal secara urut,
mengedit/merevisi pekerjaan serta mempresentasikannya). Langkah-langkah dalam
model tersebut dituliskan dalam kartu kerja yang mengarahkan siswa untuk
menemukan penyelesaian secara bertahap.
Penelitian bertempat di kelas IV SDN Andongsari 06 Ambulu dengan jumlah
siswa yaitu 26 siswa, 15 laki-laki dan 11 perempuan. Data yang dikumpulkan
diperoleh dengan cara dokumentasi, observasi serta wawancara. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I berlangsung atas dasar hasil diagnostik dan
refleksi yang diperoleh dari tindakan pendahuluan. Siklus II didasarkan atas hasil
refleksi yang diperoleh dari siklus I dan dilaksanakan dengan tujuan perbaikan atau
pemantapan.
Dalam penerapannya, metode dan media tersebut mampu meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar di kelas secara bertahap. Hasil analisis observasi aktivitas
siswa selama 4 kali proses pembelajaran menunjukkan bahwa untuk aktivitas
kelompok pertemuan I, kelompok aktif sebanyak 80% sisanya sangat aktif, dan
berbanding terbalik pada pertemuan II, untuk pertemuan III dan IV semua kelompok
100% berkategori sangat aktif. Mengenai aktivitas secara individu, pertemuan I siswa
cukup aktif sebanyak 38%, aktif 8%, sangat aktif 54%. Pertemuan II, 7 siswa (27%)
tergolong cukup aktif, aktif sebanyak 4 siswa (15%), dan sisanya 15 siswa (58%)
sangat aktif. Pertemuan III jumlah untuk anak yang tergolong cukup aktif berkurang
menjadi 3 anak (12%), aktif bertambah menjadi 6 siswa (23%), sangat aktif 17 siswa
(65%). Peningkatan aktivitas terus berlanjut pada siklus II yaitu untuk anak yang
tergolong cukup aktif menjadi 2 siswa (7,69%), aktif 5 siswa (19,23%), serta sangat
aktif menjadi 19 siswa (73,07%)
Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran CIRC disertai media kartu
kerja juga mengalami peningkatan. Presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tes
akhir siklus I adalah 76,92% dan pada tes akhir siklus II adalah 88,46% sehingga
peningkatan ketuntasan yang terjadi dari siklus I ke siklus II adalah 11,54%.
Sebelum dilaksanakan penelitian, siswa yang tergolong tuntas hanya sebesar 34,28%
dan peningkatan yang terjadi setelah dilaksanakan penelitian sampai siklus II adalah
54,18%. Sehingga dalam penerapannya, model CIRC disertai media kartu kerja dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Andongsari 06 Ambulu.