dc.description.abstract | Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
IPA masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dan siswa
duduk, diam, dengar, catat dan hafal tanpa adanya kegiatan dalam pembelajaran IPA,
dan guru juga jarang menggunakan media yang telah disediakan. Pembelajaran masih
berpusat pada guru sehingga pembelajaran cenderung membosankan dan hanya
sebagai proses transfer pengetahuan dari guru kepada siswa, cara ini membuat siswa
kurang aktif dalam pembelajaran dan terlihat hasil belajar siswa yang masih tergolong
rendah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah peningkatan
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA melalui metode diskusi
kelompok menggunakan program Microsoft powerpoint pada siswa kelas VI SDN
Curahnongko 02 Jember; (2) bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran IPA melalui metode diskusi kelompok menggunakan program
Microsoft powerpoint pada siswa kelas VI SDN Curahnongko 02 Jember.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: (1) untuk meningkatkan
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA melalui metode diskusi
kelompok menggunakan program Microsoft powerpoint pada siswa kelas VI SDN
Curahnongko 02 Jember; (2) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran IPA metode diskusi kelompok dengan menggunakan program
Microsoft powerpoint pada siswa kelas VI SDN Curahnongko 02 Jember.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Curahnongko 02 Kecamatan Tempurejo
Kabupaten Jember. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI dengan jumlah 34 siswa
yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Pada setiap
siklus yang dilakukan terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, tes,
dan dokumentasi.
Dari analisis data hasil penelitian untuk aktivitas siswa diperoleh persentase
aktivitas siswa klasikal dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus
I, aktivitas siswa mencapai 65,44% dan berada pada kategori aktif. Pada Siklus II
aktivitas siswa meningkat menjadi 68,87% dan berada pada kategori aktif. Dari
analisis hasil belajar diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar klasikal siklus I
sebesar 76,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 85,3%. Dari hasil analisis
tersebut terlihat persentase pada setiap siklus mengalami peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sekolah hendaknya
memberikan fasilitas atau media pembelajaran yang mendukung bagi guru dan siswa.
Memberikan masukan untuk guru agar lebih meningkatkan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar lebih inovatif lagi. | en_US |