Show simple item record

dc.contributor.authorY. Heny Pranita
dc.date.accessioned2014-01-13T08:00:26Z
dc.date.available2014-01-13T08:00:26Z
dc.date.issued2014-01-13
dc.identifier.nimNIM031610101004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14182
dc.description.abstractSelama ini, suplemen vitamin C umumnya dijual dalam dosis relatif tinggi yang berkisar 500 mg sampai 1000 mg per tablet. Padahal kecukupan gizi vitamin C yang dibutuhkan tubuh manusia adalah sekitar 30-75 mg per hari. Tetapi di pasaran juga terdapat vitamin C dalam dosis yang lebih rendah yaitu 125-250 mg bahkan 50 mg yang masing-masing dosis mempunyai kegunaannya berbeda-beda. Salah satu bentuk sediaan vitamin C di pasaran adalah tablet hisap. Selain praktis dan mudah dikonsumsi, tablet hisap vitamin C juga mempunyai kemampuan sebagai antimikrobial. Tablet hisap ini dapat melarut dan hancur perlahan didalam mulut. Bakteri rongga mulut yang paling dominan sebagai penyebab karies adalah Streptococcus mutans (S. mutans). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tablet hisap vitamin C terhadap pertumbuhan S. mutans dan mengetahui kadar minimal tablet hisap vitamin C jika masih berpengaruh terhadap pertumbuhan S. mutans. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris, dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada bulan Februari-Juli 2007. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (saliva buatan) dan kelompok perlakuan (larutan tablet hisap vitamin C 500 mg/ 20 ml saliva buatan, larutan tablet hisap vitamin C 250 mg/ 20 ml saliva buatan, larutan tablet hisap vitamin C 125 mg/ 20 ml saliva buatan dan larutan tablet hisap vitamin C 50 mg/ 20 ml saliva buatan). Setiap kelompok dilakukan 5 kali pengulangan. Masing-masing sampel ditambahkan suspensi S. mutans dan media BHIB kemudian diukur nilai absorbansinya dengan menggunakan spectrofotometer. Untuk menguji perbedaan vii jumlah S. mutans antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, digunakan analisis oneway anova dan LSD (multiple comparisons) (α = 95%). Sedangkan untuk menguji perbedaan jumlah S. mutans pada waktu pengamatan 24 jam dan pengamatan 48 jam digunakan uji univariate analysis of variance. Hasil penelitian pada pengamatan 24 jam menunjukkan bahwa rerata jumlah terendah S. mutans pada kelompok perlakuan tablet hisap vitamin C 500 mg/ 20 ml saliva buatan yaitu sebesar 2,52.10 viii 6 /ml, sedangkan rerata jumlah terbesar S. mutans pada kelompok kontrol yaitu sebesar 19,2. 10 /ml. Pada pengamatan 48 jam, rerata jumlah terendah S. mutans terdapat pada kelompok perlakuan tablet hisap vitamin C 500 mg/ 20 ml saliva buatan yaitu sebesar 4,68.10 6 /ml, sedangkan rerata jumlah terbesar S. mutans terdapat pada kelompok kontrol yaitu sebesar 28,86.10 6 /ml. Hasil uji oneway ANOVA menunjukkan ada perbedaan bermakna jumlah S. mutans dari masing-masing kelompok, baik pada pengamatan 24 jam maupun 48 jam. Hasil uji LSD menunjukkan ada perbedaan bermakna jumlah S. mutans antara kelompok baik pada pengamatan 24 jam maupun 48 jam. Berdasarkan hasil uji tersebut diketahui vitamin C mempunyai pengaruh menurunkan pertumbuhan S. mutans. Semakin tinggi kadar tablet hisap vitamin C maka semakin rendah pertumbuhan S. mutans. Hasil uji univariate analysis of variance menunjukkan ada perbedaan bermakna jumlah S. mutans antara pengamatan 24 jam dan pengamatan 48 jam dimana semakin lama masa inkubasi maka semakin banyak pertumbuhan S. mutans. Kesimpulan yang didapat adalah tablet hisap vitamin C mempunyai pengaruh menurunkan terhadap pertumbuhan S. mutans dan kadar minimal tablet hisap vitamin C yang masih berpengaruh adalah 50 mg.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101004;
dc.subjectvitamin C, S. mutansen_US
dc.titlePengaruh Tablet Hisap Vitamin C terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans;en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record