INTERAKSI PEMUPUKAN FOSFOR DAN KALIUM TERHADAP SERAPAN UNSUR P DAN K SERTA PRODUKSI KUBIS BUNGA ( Brassica oleracea var. Botrytis L)
Abstract
Tanaman kubis bunga saat ini banyak diminati oleh masyarakat, sehingga
peningkatan produktifitas tanaman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
sayuran perlu dilakukan. Salah satu cara yang dinilai efektif dalam meningkatkan
produksi adalah dengan memberikan informasi yang efektif tentang teknik
budidaya kubis bunga, khususnya dalam hubungannya dengan pemupukan P dan
K. Fosfat berperan dalam pembentukan sel baru, pembentukan bunga, buah dan
biji. Serta mempercepat petumbuhan akar semai. Kalium berperan dalam
pembentukan pati, mengaktifkan enzim, pembentukan stomata, proses fisiologis
dalam tanaman, proses dalam sel, perkembangan akar, mempengaruhi penyerapan
unsur-unsur lain dan mempertinggi daya tahan terhadap kekeringan dan penyakit.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi berbagai dosis pemupukan P dan
K pada tanaman kubis bunga, serta pengaruhnya terhadap serapan hara P dan K
tanaman dan hubungannya dengan berat bunga atau produksi.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2004 di Rumah
Kaca Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember. Rancangan penelitian
mengunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor dan diulang sebanyak
tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk fosfor: (P0: 0 kg SP-36/ha setara 0
gram/tanaman; P1: 150 kg SP-36/ha setara 6 gram/tanaman; P2: 225 kg/ha SP-36
setara 9 gram/tanaman; P3: 300 kg/ha setara 12 gram/tanaman). Faktor kedua
adalah dosis pupuk kalium: (K0: 0 kg KCl/ha setara 0 gram/tanaman; K1: 250 kg
KCl/ha setara 10 gram/tanaman; K2: 375 kg KCl/ha setara 15 gram/tanaman; K3:
500 kg KCl/ha setara 20 gram/tanaman).Analisis data mengunakan Uji Duncant
taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi pemupukan fosfor dan
kalium menunjukan adanya interaksi yang berbeda nyata terhadap kadar, serapan
P dan K tanaman, kadar P2O5 dan K2O tanah, serta pertumbuhan tanaman yang
meliputi berat basah, berat kering dan hasil produksi kubis bunga. Serapan P
tertinggi terjadi pada kombinasi perlakuan 300 kg SP-36/ha dengan tanpa
penambahan K. Serapan Kalium tertinggi terjadi pada Kombinasi perlakuan 300
kg SP-36/ha dan 500 kg SP-36/ha. Pada kombinasi perlakuan 300 kg SP-36/ha
dangan tanpa penambahan K, menunjukan hasil berat bunga atau produksi kubis
bunga tertinggi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]