dc.description.abstract | Aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yang rendah menjadi masalah yang
diangkat dan ingin diselesaikan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil observasi
diawal penelitian (pra-siklus), nampak dalam pembelajaran aktivitas belajar siswa
yang masih rendah; siswa tidak memperhatikan penjelasan guru; siswa tidak berani
bertanya dan menjawab pertanyaan; siswa jarang dibentuk dalam kelompok kecil
untuk mendiskusikan masalah dan merumuskan gagasan sendiri; serta siswa kurang
bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Hasil belajar siswa yang rendah dilihat dari
nilai ulangan harian pada mata pelajaran IPS, diperoleh data bahwa siswa yang tuntas
belum mencapai separuh dari jumlah siswa di kelas (belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal).
Faktor penyebab masalah di atas adalah pemilihan dan penerapan pendekatan
pembelajaran yang kurang membangkitkan aktivitas belajar siswa. Sehingga
diperlukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, hal ini dapat dilakukan
dengan mengimplementasikan model pembelajaran yang inovatif, salah satunya
Model Cooperative Learning teknik Two Stay Two Stray (TSTS). Tujuan yang ingin
dicapai adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui
penerapan Model Cooperative Learning teknik Two Stay Two Stray (TSTS) pada
mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan Peta Lingkungan Setempat. Manfaat yang
ingin diperolah, siswa diharapkan menjadi lebih aktif dalam belajar dan sebagai bahan masukan bagi tenaga pendidik dalam menentukan pendekatan pembelajaran
yang tepat dalam pembelajaran IPS.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangli 01 Kecamatan Kaliwates
Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2011/2012. Penentuan subjek penelitian
menggunakan metode populasi, yaitu di kelas IVB dengan jumlah siswa sebanyak 32
siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahap
penelitian tindakan yang meliputi perencanaan (planning), tindakan (action),
pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Untuk memperoleh data dalam
penelitian ini digunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisa
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif.
Data yang dikumpulkan berupa jawaban siswa terhadap tes akhir siklus (pos-test) I
dan tes akhir siklus (pos-test) II.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Aspek aktivitas pada siklus I menunjukkan
memperhatikan pelajaran 70,83%, bertanya dan mengeluarkan pendapat 66,67%,
diskusi dalam kelompok 67,71%, semangat dalam pelajaran 63,54%; sampai
pelajaran siklus II aspek aktivitas mengalami peningkatan, memperhatikan pelajaran
72,92%, bertanya dan mengeluarkan pendapat 78,12%, diskusi dalam kelompok
78,12%, dan semangat dalam pelajaran 81,25%. Pada siklus I secara keseluruhan
didapat persentase aktivitas belajar siswa sebesar 67,19% dengan kriteria aktivitas
cukup aktif, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 10,41%
menjadi 77,6%, dalam hal ini aktivitas siswa tergolong aktif. Kemudian hasil analisis
ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir (pos-test) pada siklus I secara
klasikal menunjukkan bahwa dari 32 siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa dan tidak
tuntas 13 siswa diperoleh persentase sebesar 59,37% dengan kriteria belum tuntas,
sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan secara klasikal bahwa dari 32 siswa
yang tuntas sebanyak 24 siswa dan tidak tuntas 8 siswa dengan persentase
peningkatan sebesar 15,63% menjadi 75%. Sesuai dengan kriteria ketuntasan, | en_US |